Contoh Ikhfa’ Syafawi

Posted on

Hai sahabat muslim semuanya, ikhfa’ syafawi adalah salah satu hal yang dibahas dalam tajwid. Tajwid ketika membaca Al Qur’an ini adalah hal yang sangat penting. Pasalnya, masing-masing huruf hijaiyah mempunyai tempat keluar yang berbeda-beda atau makharijul huruf yang berbeda-beda.Contoh Ikhfa’ Syafawi

Jika terjadi kekeliruan dalam penyebutan huruf, maka arti atau makna ayat bisa berubah menjadi salah. Adapun ikhfa’ seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ini ada hubungannya dengan mim sukun. Untuk mendapatkan penjelasan lebih lengkap, sebaiknya sahabat muslim simak penjelasan berikut:

Baca Juga : Contoh Idzhar Halqi


Pengertian Ikhfa’ Syafawi

Sebelumnya mari pahami dulu bahwa ketika ada mim mati atau mim sukun yang kemudian bertemu dengan huruf hijaiyah lain, bahkan termasuk huruf mim itu sendiri, maka akan ada 3 hukum sekaligus. Hukum yang pertama sudah disebutkan sebelumnya. Hukum yang kedua ialah idgham mutamatsilain.

Sementara hukum yang ketiga ialah idzhar syafawi. Bisa dijabarkan bahwa yang dimaksud dengan ikhfa’ syafawi ialah hukum tajwid yang terjadi, apabila terdapat huruf hijaiyah berupa mim mati atau mim sukun yang bertemu dengan huruf ba’.

Harap diingat ya sahabat muslim, hukum tajwid satu ini hanya terjadi apabila mim sukun bertemu dengan ba’, bukan dengan selain huruf ba’.

Apabila mim sukun tersebut tidak bertemu dengan ba’, namun bertemu dengan huruf hijaiyah yang lainnya, maka bisa disebut dengan idgham mutamatsilain atau bisa juga idzhar syafawi, tergantung pada hurufnya.

Jika dilihat dari susunan kata untuk menyebutkannya, maka ada kata ikhfa’ dan ada kata syafawi. Agar sahabat muslim bisa lebih mengingat arti dari hukum mim mati atau mim sukun yang satu ini, berikut penjelasan mengenai arti masing-masing kata yang bisa disimak, antara lain:

Baca Juga : Contoh Mad Thobi’i


  • Ikhfa’

Berdasarkan referensi, ikhfa’ itu berarti samar. Akan tetapi, ikhfa’ juga dapat dianggap sebagai tertutup. Hal ini dikarenakan suara asli dari mim mati atau mim sukun itu tidak akan terdengar dengan jelas, apabila dihukumi sebagai ikhfa’.

Kebalikannya adalah idzhar. Apabila mim mati atau mim sukun dikenai hukum idzhar, tepatnya idzhar syafawi, maka mim harus dibaca jelas.

Perlu diperhatikan juga ya sahabat muslim semuanya, bila mim mati atau mim sukun dikenai hukum idzhar syafawi, maka selain harus dibaca dengan jelas juga harap berhati-hati dengan potensi qolqolah. Karena mim bukan termasuk huruf qolqolah, jadi tidak boleh dibaca memantul.


  • Syafawi

Sementara kata syafawi diketahui berasal dari kata syafatun. Syafatun ini artinya adalah bibir, dan merujuk pada makharijul huruf atau tempat keluarnya huruf baik mim dan ba’ itu sendiri. Akan tetapi, walaupun mim dan ba’ makhraj-nya sama-sama di bibir tidak boleh diidghomkan.

Baca Juga : Huruf Mad Lazim Harfi

Berdasarkan asal kata tersebut, bisa dikatakan bahwa macam ikhfa’ yang satu ini juga dapat dianggap sebagai hukum tajwid, yang dikenai atas huruf mim mati atau mim sukun yang letaknya berada di depan huruf ba’.


Huruf yang Termasuk Ikhfa’ Syafawi

Sesuai dengan yang telah disampaikan sebelumnya, huruf yang menjadi anggota ikhfa’ satu ini ialah huruf ba’, tidak ada lagi yang lainnya. Tidak banyak juga yang membahas apakah huruf mim mati atau mim sukun dan huruf ba’ itu harus berada dalam satu kata atau tidak.

Namun, di dalam Al Qur’an sendiri hukum tajwid satu ini hampir tidak terdapat di satu kata. Cara membaca hukum mim mati satu ini juga harus diperhatikan dengan betul oleh sahabat muslim, dan siapapun yang akan membaca Al Qur’an.


Cara Membaca

Lalu bagaimanakah cara membaca mim sukun atau mim mati yang bertemu dengan huruf ba’ ini? Sebenarnya jika merujuk pada arti per kata seperti yang sudah disampaikan di atas, cara membacanya ialah samar-samar.

Maksudnya adalah ketika membaca, mim mati atau mim sukun itu disamarkan antara mim dengan ba’. Jadi, nanti akan terdengar seperti didengungkan. Membaca dengan dengung ini sekitar 2 atau 3 harakat atau bisa juga satu setengah alif.

Baca Juga : Contoh Mad Badal

Sekali lagi, ini perlu diperhatikan karena apabila mim sukun atau mim mati yang bertemu ba’ itu tidak dibaca dengan dengung yang membuatnya samar, maka hukum bacaannya bisa berubah menjadi idzhar syafawi.

Ketika di dalam Al Qur’an, biasanya hukum ikhfa’ atas mim mati atau mim sukun ini tidak dilengkapi musyaddadah atau tasydid ataupun tanda yang lainnya. Sama seperti dengan ikhfa’ haqiqi (yang berlaku atas nun sukun). Sementara pada iqlab dan idgham bighunnah, biasanya tanda seperti ini ada.


Contoh Bacaan

Ambil contoh yang paling mudah salah satu ayat di surat Al Fill, yaitu تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ

Penggalan ayat ini harus dibaca tarmiihimmmbihijaarotin. Jadi, tidak boleh setelah mim sukun atau mim mati langsung masuk ke huruf ba’, seperti tarmiihim-bihijaarotin. Harus ada dengung sekitar 2 atau 3 harokat atau satu setengah alif seperti yang sudah disampaikan sebelumnya.

Contoh lainnya bisa dilihat dalam tabel berikut ini:

Huruf Bacaan
مْ  bertemu ب فَبَشِّرْ هُمْ بِعِذَابٍ
مْ  bertemu ب مَاضَاحِبُكُمْ بِمَجْنُوْنً
مْ  bertemu ب رَبُّهُمْ بِالْغَيْبِ
مْ  bertemu ب يَأْتِيْكُمْ بِمَآءٍمَعِيْنٍ

Baca Juga ; Contoh Mad Iwadh

Jadi, sahabat muslim sudah lebih paham dengan hukum mim mati atau mim sukun yang disebut ikhfa’ ini berikut dengan cara membacanya? Jangan lupa ketika membaca Al Qur’an ini harus diterapkan ya. Begitu pula dengan hukum-hukum dalam ilmu tajwid yang lainnya.

4.6/5 - (60 votes)