Novel yang ditulis oleh Darwis atau lebih dikenal dengan sebutan Tere Liye sudah sangat populer. Salah satu karyanya yang terkenal adalah novel berjudul Rindu. Bagi sahabat yang penasaran dengan isi novel ini namun masih ragu, sahabat bisa membaca resensi novel rindu terlebih dahulu.
Bahkan dari beberapa karyanya telah diangkat ke layar kaca. Contohnya adalah Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Bidadari-Bidadari Surga dan Hafalan Surat Delisa. Dalam kisahnya sangat menarik, sehingga banyak penonton yang antusias untuk mengikuti kisah alur ceritanya.
Resensi Novel Rindu: Biodata Buku
Salah satu cara mendalami isi novel adalah dengan mengetahui biodatanya. Biodata novel Rindu yang bisa sahabat ketahui adalah:
- Judul buku : Rindu
- Penulis : Tere Liye
- Editor : Andriyati
- Jumlah halaman : 544 Halaman
- Penerbit : Republika
- Tahun terbit : 2014
Table of Contents
Sinopsis Novel Rindu Tere Liye
Sinopsis merupakan gambaran umum dari sebuah cerita, dengan adanya sinopsis diharapkan pembaca dapat tertarik dengan jalannya cerita secara lengkap. Berikut sinopsis novel rindu:
1. Kapal Besar Menuju Jeddah
Cerita diawali dengan kisah tanggal 1 Desember 1938 merupakan hari yang sangat istimewa bagi kota Makassar. Karena untuk pertama kalinya dalam sejarah, kota tersebut disinggahi oleh kapal besar.
Selain itu keistimewaan lain disebabkan karena pelayaran kala itu merupakan perjalanan yang panjang dan istimewa. Bermula dari kota Makassar lalu menyeberangi Selat Sulawesi menuju Surabaya kemudian singgah di Batavia dan Semarang.
Kapal melintasi selat Sunda menuju Lampung, menjelajahi lautan Pasifik, mengarungi Samudera Indonesia hingga sampai kota Jeddah. Terdapat 10 orang yang menjadi tonggak cerita, dengan tokoh utamanya bernama Daeng Adipati.
2. Daeng Adipati dari Makassar
Daeng Andipati adalah seorang pemuda dari Kota Makassar yang merencanakan untuk melakukan perjalanan naik haji bersama keluarganya. Selain keluarga Daeng, ada pula Ahmad Karaeng, Ambo Uleg, dan beberapa tokoh lain yang juga mengikuti pelayaran menuju Kota Jeddah.
3. Bertemu Orang Baru
Pelayaran menuju Jeddah ini membutuhkan waktu selama 9 bulan. Sehingga Ahmad Karaeng mengusulkan agar selama perjalanan anak-anak yang ikut tetap bisa bersekolah dan mengaji.
Akhirnya datanglah tokoh bernama Bunda Upe yang bersedia mengajari anak-anak untuk mengaji di sore hari. Untuk kegiatan sekolah kapal dipandu oleh dua tokoh yaitu Bapak Mangoenkoesoemo dan Bapak Soeryaningrat.
Pada saat kapal sampai di Kota Semarang menuju Batavia ada penumpang yang baru hadir, yaitu Mbah Kakung Slamet dan Mbah Putri Slamet. Keduanya sudah sangat tua, namun kisah cintanya seperti anak muda.
4. Kapal dan Segudang Kisah di Dalamnya
Konflik pertama datang dari cerita masa lalunya Bonda Upe yang baru saja datang ke Batavia kemudian ia direnggut kegadisannya oleh seorang yang tidak dikenalnya dan dijadikan cabo.
Konflik kedua berasal dari kisahnya Daeng Andipati. Bahwa ternyata dibalik kebahagiaan bersama keluarganya, terselip rasa benci yang mendalam pada ayahnya.
Kemudian konflik ketiga datang dari kisah Mbah Kakung dan Mbah Putri yang harus berpisah. Mbah Putri meninggal dalam perjalanan. Sehingga kisah cinta mereka harus terputus oleh alam yang berbeda.
Adapun konflik terbesar pada novel ini adalah datangnya bajak laut dari Somalia yang menyerang kapal Blitar Holland. Sehingga membuat kapal Blitar Holland terombang-ambing diatas laut lepas
Nilai-Nilai Kehidupan dari Novel Rindu
Novel ini sangat menarik, karena mengandung konflik-konflik yang tidak pernah disangka oleh pembaca sebelumnya. Resensi novel rindu mengandung beberapa pelajaran hidup yang dapat diambil. Contohnya yaitu:
1. Saling Memaafkan
Didalam novel ini kita diajarkan untuk memaafkan satu sama lain dan berdamai dengan masa lalu. Tere Liye membuat novel seperti ini agar pembaca memahami bahwa memaafkan adalah hal yang penting. Memaafkan mampu menguatkan diri dan membuka lembaran baru yang lebih indah dan rapi.
2. Semangat Mencari Ilmu Dunia Maupun Akhirat
Dalam ceritanya dikisahkan bahwa orang yang berada di kapal ingin pergi ke Kota Jeddah untuk melaksanakan ibadah haji. Membuktikan bahwa Tere Liye menyelipkan sisi religi pada novel ini, dalam kapal pun mereka tetap beribadah dan belajar mengaji.
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel
Sebelum membaca isi sebuah novel, akan lebih menarik jika sahabat mengetahui informasinya secara lengkap. Berikut informasi yang dapat sahabat ketahui berkaitan dengan unsur novel Rindu:
1. Unsur Intrinsik Novel
Unsur intrinsik bisa sahabat ketahui setelah membaca seluruh isi novel. Contohnya yaitu:
a. Tokoh dalam Novel
Tokoh yang ada di dalam novel Rindu yaitu Daeng Andipati, Gurutta, Ambo Uleg, Elsa, Anna, Istri Daeng, Mbah Kakung, Mbah Putri, Soerjaningrat, Mangoenkoesoemo, Bonda Upe Meneer Houten, Chef Lars, Sergeant Lucas, Kaptain Phillips.
b. Alur
Novel Rindu menggunakan alur campurn atau maju mundur. Sehingga membuat alur cerita menjadi lebih dinamis dan seru untuk dibaca.
2. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik merupakan unsur pembangun yang berasal dari latar belakang pengarang. Unsur ekstrinsiknya yaitu:
a. Biografi Pengarang
Tere Liye lahir di Sumatra pada tanggal 21 Mei 1979. Dan menikah dengan Ny. Riski Amelia. Beliau berhasil menempuh pendidikannya sampai jenjang kuliah.
b. Latar Belakang Pengarang
Kehidupan Tere Liye yang sederhana membuatnya selalu semangat untuk memiliki hidup dengan ekonomi yang lebih baik lagi. Hingga akhirnya Tere Liye memiliki profesi yang bisa dibilang cukup sukses.
Membaca resensi novel rindu membuat sahabat sedikit tau kisah yang terselip di dalamnya, Namun, akan jauh lebih menyenangkan jika membaca novel fullnya secara langsung karena sahabat dapat merasakan setiap cerita yang dibawa oleh setiap tokoh.