Belajar bahasa memang menyenangkan, ya sahabat muslim, bahkan termasuk bahasa Arab. Dengan menguasai beberapa bahasa seperti ini, tentu kita tidak akan kesulitan ketika harus menerjemahkannya dalam bahasa Indonesia. Khusus dalam bahasa Arab sendiri, ada yang disebut dengan isim istifham.
Ini adalah salah satu bentuk isim yang erat kaitannya dengan kata tanya. Sama seperti ketika sahabat muslim bertanya ‘apa kabarmu’, ini termasuk contoh kalimat istifham atau kalimat bertanya. Berikut ini ada penjelasan lebih jauh yang bisa sahabat muslim sekalian simak mengenai isim satu ini:
Table of Contents
Pengertian Istifham
Istifham jika secara etimologi berasal dari kata fahima. Fahima artinya adalah dia telah tahu atau dia telah paham. Kata fahima ini lantas memperoleh tambahan huruf alif, sin, dan juga ta’ yang membuatnya berubah menjadi istifham.
Jika melihat pendapat dari Al-Hasyimi, dapat dipahami bahwa istifham ialah mengharapkan untuk memahami atau mengetahui sesuatu yang sebelumnya belum diketahui.
Ketika sahabat muslim akan bertanya sesuatu, tentu akan menggunakan kata tanya, bukan? Nah, kata tanya ini akan disebut dengan adawatul istifham. Kata tanya ini nanti dibagi menjadi dua, yakni isim dan huruf.
Adapun yang termasuk isim istifham di antaranya ialah maa, maadzaa, dan sebagainya. Sedangkan istifham yang berupa huruf ialah hal (هل) dan huruf hamzah saja.
Perangkat Isim Istifham dan Huruf Istifham
a. Isim
Isim jika diartikan dalam bahasa Indonesia secara sederhana berarti kata benda. Sementara dalam istifham, beberapa kata tanya yang termasuk kategori isim ialah sebagai berikut:
1. Maa مَا
Maa berarti apa atau apakah. Kalimat ini biasa digunakan untuk menanyakan hal-hal yang tidak ada akalnya atau bisa juga benda. Misalnya ketika ada benda yang tidak Anda ketahui, maka Anda bisa bertanya maa haadza (مَا هَذَا) yang artinya adalah apakah ini?
Selain itu, maa ini biasa disandingkan pada fi’il namun disandingkan dengan akhiran dzaa, sehingga menjadi maadzaa. Kata ini bisa Anda gunakan untuk bertanya misalnya apakah yang ada di dalam tas atau yang dalam bahasa Arabnya adalah مَاذَا فِي الحَقِيْبَةِ
2. Man مَنْ
Man artinya siapa, sehingga dapat dipakai untuk menanyakan hal-hal yang berakal. Misalnya, jika sahabat muslim ingin bertanya siapa yang membaca Al-Qur’an, maka dapat mengatakan مَنْ قَرَأَ القرآنَ.
3.Mata مَتَى
Mata artinya adalah kapan dan bisa digunakan untuk menanyakan waktu. Contohnya jika ingin bertanya kapan kau akan berangkat, maka sahabat muslim bisa mengucapkan مَتَى تُسَافِرُ.
4. Ayyana أَيَّانَ
Ayyana juga berarti kapan, lebih tepatnya kapankah. Kata ini biasa dipakai saat ingin menanyakan waktu yang masih akan datang secara khusus. Misalnya kapankah manusia akan dibangkitkan dari kuburnya, maka bahasa Arabnya adalah أَيَّانَ يُبْعَثُ النَّاسُ مِنْ قُبُوْرِهِمْ.
5. Kaifa كَيْفَ
Kaifa berarti bagaimana. Kata ini dapat digunakan untuk menanyakan keadaan atau proses. Misalnya jika ingin menanyakan keadaan cuaca, maka bisa mengucapkan كَيْفَ اَحْوَالُ الطَّقْسِ.
6. Aina أَيْنَ
Aina berarti di mana. Jadi, sahabat muslim bisa menggunakan perangkat istifham satu ini untuk menanyakan tempat. Misalnya, أَيْنَ بَيْتُكَ yang artinya adalah dimana rumahmu?
7. Anna أَنَّى
Anna dapat berarti bagaimana sama seperti kaifa, dari mana sama seperti min aina dan kapan sama seperti mata. Anda dapat menggunakannya untuk menanyakan dari mana kau mendapatkan harta ini yang bahasa Arabnya adalah أَنَّى لَكَ هَذَا الْمَالَ.
8. Kam كَمْ
Kam artinya berapa yang dapat digunakan untuk menanyakan jumlah atau bilangan. Namun ada kalanya juga didahului oleh huruf ba’, walaupun artinya tetap sama. Misalnya كَمْ عَدَدُ الطُلَّابِ فِيْ هَذَا الْفَصْلِ yang artinya ialah berapa banyak siswa yang terdapat di dalam kelas ini?
9. Ayyu أَيُّ
Ayyu artinya yang mana atau bisa juga mana saja. Anda dapat menggunakannya untuk menanyakan pilihan. Misalnya أَيُّ فَاكِهَةٍ تُحِبُّ yang artinya adalah buah mana yang kau suka.
b. Huruf
Seperti yang sudah disampaikan, perangkat istifham yang termasuk dalam jenis huruf ada 2, yakni hal dan huruf hamzah. Baik hal maupun huruf hamzah, sama-sama merupakan alat bertanya yang dipakai untuk menuntut atau mengetahui suatu jawaban.
Hanya saja bedanya adalah jika huruf hamzah akan menuntut pembenaran dan juga penentuan. Sementara untuk huruf hal hanya menuntut pembenaran. Contoh kalimat tanya menggunakan huruf hamzah ialah sebagai berikut:
أَ أَكَلَ السَّمَكَ زَيْدٌ أَمْ خَالدٌ dimana artinya ialah apakah yang memakan ikan tadi itu Zaid atau Kholid?
Ketika sahabat muslim mendapat pertanyaan seperti itu, maka jawabannya bisa salah satu dari Zaid atau Kholid, bukan? Adapun contoh penggunaan huruf hal ialah sebagai berikut:
هَلْ تَذْهَبُ إِلى المَدْرَسَةِ yang artinya adalah apakah kamu hendak pergi ke sekolah? Jika mendapat pertanyaan seperti ini, maka jawabannya cukup iya atau tidak saja.
Berbagai istifham di atas termasuk mabni atau yang tidak berubah bunyi huruf pada akhirnya. Namun kecuali untuk ayyu, huruf ini akan mengalami perubahan sesuai dengan jabatannya yang ada di dalam kalimat. Misalnya, ayy terletak setelah huruf jar, maka dia akan dibaca kasrah dan sebagainya.
Pembagian Adat Istifham Jika Ditinjau dari Jawabannya
Jika berdasarkan pada tujuan pertanyaan atau jawaban yang diinginkan, maka adat istifham bisa dibagi menjadi 3 macam yakni:
- Tashdiq (pembenaran) dan tashawwur (penggambaran)
- Tashdiq atau pembenaran saja yang nantinya jawabannya bisa berupa iya atau tidak
- Tashawwur atau penggambaran saja untuk menanyakan sesuatu yang belum jelas.
Singkatnya, istifham jika dalam bahasa Indonesia adalah kata tanya. Artinya, sahabat muslim sekalian akan menggunakan istifham ini jika ingin mendapatkan suatu jawaban dari berbagai pertanyaan. Wallahu a’lam bish showab.