Contoh Jamak Taksir – Pengertian, Contoh, Macam dan Perubahan

Posted on

Contoh Lengkap Jamak Taksir

Kata jamak merupakan bagian yang tidak pernah lepas dari kajian suatu ilmu bahasa, termasuk bahasa Arab. Salah satu kajian kata jamak yang ada di dalam bahasa Arab adalah jamak taksir. Agar lebih mudah dalam memahami bagaimana contoh jamak taksir dalam kalimat, penjelasan berikut akan sangat bermanfaat bagi sahabat muslim jika disimak secara saksama.Contoh Jamak Taksir

Penjelasan berikut merupakan sedikit penjabaran dari bait-bait atau nadhom dalam kitab Alfiyah Ibnu Malik yang sangat masyhur di kalangan pesantren di Indonesia.


Pengertian Jamak Taksir

Sebelum mengenal lebih jauh mengenai jamak taksir dan bagaimana contohnya, akan lebih baik bagi sahabat muslim untuk mengetahui pengertiannya terlebih dahulu. Dilihat dari segi kata, kata “jamak” memiliki artian lebih dari satu. Sedangkan kata “taksir” memiliki arti pecah dari kata asalnya.

Dari asal kata itu, jamak taksir dapat diberi pengertian sebagai kata yang dipecah sehingga menjadi jumlah yang lebih banyak. Jika diberi pengertian yang lebih detail, jamak taksir ialah sebuah kata dalam bahasa Arab yang kemudian formatnya dipecah sehingga memiliki makna “banyak”.

Sedangkan secara istilah dalam ilmu nahwu, yang dimaksud dengan jamak taksir ialah:

هُوَ الْاِسْمُ الدَّالُ عَلَى اَكْثَرَ مِنْ اِثْنَيْنِ بِصُوْرَةِ تَغْيِيْرٍ لِصِيْغَةٍ وَاحِدِهِ لَفْظًا  اَوْ تَقْدِرًا

Artinya: yaitu kalimah isim yang menunjukkan arti lebih dari dua dengan bentuk lafaz yang berubah dari mufrodnya, baik perubahan itu tampak atau dalam perkiraan (taqdir)

Isim jamak taksir sebelumnya merupakan format mufrad lalu lafaznya berubah sehingga dinamakan sebagai isim jamak taksir.


Ketentuan Perubahan Isim dan Contoh Jamak Taksir


Perubahan Tampak (Dzahir)

Perubahan yang tampak pada jamak taksir memiliki 6 ketentuan, yakni:

  • Menambahkan huruf dengan tidak mengubah harakat

Contohnya: صِنْوٌ menjadi صِنْوَانٌ (cabang pohon)

  • Mengurangi huruf dengan tidak mengubah harakat

Contohnya: تُخَمَةٌ menjadi  تُخَمٌ (lemas karena banyak makan)

  • Mengganti harakat dengan tidak menambah atau mengurangi huruf

Contohnya:  اَسَدٌ menjadi اُسُدٌ (singa)

  • Mengganti harakat serta menambah huruf

Contohnya: رَجُلٌ menjadi رِجَالٌ  (orang laki-laki)

  • Mengganti harakat serta mengurangi huruf

Contohnya: قَضِيْبٌ menjadi قُضَبٌ (tongkat)

  • Mengganti harakat, menambah, serta mengurangi huruf

Contohnya: غُلَامٌ menjadi غِلْمَانٌ (pembantu)


Perubahan Kira-Kira (Taqdiri)

Lafaz yang termasuk jamak taksir dengan perubahan kira-kira atau taqdir ada tujuh lafaz, yakni:

  • Lafaz دِلاَصٌ (yang mengkilap, licin)
  • Lafaz شِمَالٌ (kiri)
  • Lafaz فُلْكٌ (perahu)
  • Lafaz هِجَانٌ (yang pilihan)
  • Lafaz كِنَازٌ (unta yang padat dagingnya)
  • Lafaz عِفْتَانٌ (orang kuat yang kasar perangainya)
  • Lafaz اِمَامٌ (pemimpin)

Baca Juga : Mengenal Ta Marbutah dalam Bahasa Arab dan Al Qur’an

Dinamakan perubahan taqdir karena ketujuh lafaz di atas memiliki bentuk mufrod dan jamak yang sama, namun memiliki perkiraan yang berbeda. Jika menggunakannya untuk mufrod maka pada lafaz فُلْكٌ sewazan dengan قُفْلٌ, pada lafaz  دِلاَصٌ , هِجَانٌ , كِنَازٌ , اِمَامٌ sewazan dengan لِحَامٌ, dan lafaz عِفْتَانٌ sewazan dengan سِرْحَانٌ.

Namun, jika menggunakannya untuk bentuk jamak, maka sewazan dengan lafaz بُدْنٌ، عِلْمَانٌ، كِرَامٌ. Untuk mengetahui pemakaian ketujuh lafaz di atas apakah sebagai mufrod atau jamak, dapat diketahui dengan melihat kata yang bersamanya, seperti isim isyaroh, isim dhomir, dan yang lainnya.

Contohnya:

  • هَذَا فلكُ yang artinya ini perahu (mufrod)
  • هَؤُلاَءِ فُلْك yang artinya itu perahu (jamak)

Macam-Macam Jamak Taksir

Jamak taksir memiliki dua macam bentuk, yakni Jamak Qillah dan Jamak Katsroh.


Jamak Qillah

Jamak qillah merupakan macam jamak taksir yang menunjukkan makna tiga sampai sepuluh. Wazan jamak taksir qillah ada empat, sesuai dengan bait Alfiyah Ibnu Malik yang menyebutkan:

أَفْعِلَةٌ أَفْعُلٌ ثُمَّ فِعْلَةٌ*  ثُمَّتَ أَفْعَالٌ جُمُوْعُ قِلَّةْ

Artinya: wazan  أَفْعِلَةٌ ,أَفْعُلٌ ,فِعْلَةٌ ,أَفْعَالٌ dinamakan jamak taksir qillah.

Contoh jamak qillah adalah sebagai berikut.

  • اَسْلِحَةٌ – سِلاَحٌ (beberapa senjata) menggunakan wazan أَفْعِلَةٌ
  • فِتْيَةٌ – فَتي (banyak pemuda) menggunakan wazan فِعْلَةٌ
  • اَفْرَاسٌ – فَرَسٌ (banyak kuda) menggunakan wazan أَفْعَالٌ
  • اَفْلُسُ – فَلْسٌ (uang recehan) dan اَنْجُمٌ – نَجْمٌ (banyak binatang) menggunakan wazan أَفْعُلٌ

Saat digunakan dalam bentuk majaz, jamak qillah terkadang digunakan dalam bentuk jamak katsroh, seperti pada penjelasan dalam bait Alfiyah berikut:

وَبَعْضُ ذِي بِكَثْرَةٍ وَضْعًا يَفِي كَأَرْجُلٍ وَالْعَكْسُ جَاءَ كَالْصُّفِي

Artinya: Sebagian dari lafaznya jamak qillah ada yang menunjukkan katsroh sejak asal cetaknya (wadho’), seperti lafaz اَرْجُلٌ begitu pula sebaliknya (lafaznya jamak katsroh menunjukkan qillah sejak wadho’) seperti lafaz صُفِى.

a.     Jamak Katsroh Menunjukkan Qillah

Lafaz jamak katsroh yang menunjukkan makna qillah dari awal adanya lafaz tersebut (wadho’) terjadi karena di dalam lafaznya memang tidak tercetak bentuk jamak qillah-nya. Yang termasuk jamak katsroh menunjukkan qillah tersebut, antara lain:

  • قَلْبٌ – قُلُوْبٌ (banyak hati)
  • صَفَاةٌ – صُفِى (banyak batu halus)
  • رَجُلٌ – رِجَالٌ (banyak laki-laki)

b.    Jamak Qillah Menunjukkan Katsroh

Bentuk ini adalah kebalikan dari bentuk sebelumnya. Jamak qillah menunjukkan katsroh ini juga terbentuk dari awal (wadho’) dan tidak memiliki bentuk jamak katsroh. Contoh jamak taksir qillah menunjukkan katsroh antara lain:

  • فُؤَادٌ – اَفْئِدَةٌ (banyak hati)
  • رِجْلٌ – اَرْجُلٌ (banyak kaki)
  • عُنُقٌ – اَعْنَاقٌ (banyak leher)

Jika secara wadho’  jamak taksir hanya memiliki salah satu bentuknya saja, yakni jamak qillah saja tanpa jamak katsroh atau sebaliknya maka dapat menunjukkan makna qillah atau katsroh dengan tidak mengandung unsur majaz. Namun, jika memiliki keduanya maka dapat memiliki unsur majaz.


Jamak Katsroh

Yang dimaksud dengan jamak katsroh adalah jamak taksir yang menunjukkan makna di atas sepuluh hingga tak terbatas. Jamak katsroh ini memiliki 23 wazan.

Agar lebih mudah memahami beberapa penjelasan di atas, seringlah mencoba mencari contoh-contoh lain yang ada dalam teks bahasa Arab.

4.9/5 - (73 votes)