Salah satu hukum bacaan yang perlu sahabat muslim ketahui dan pelajari adalah mengenai mad iwadh. Mad tersebut adalah mad yang termasuk ke dalam mad far’i. Sedangkan mad far’i merupakan mad yang melebihi dari mad asli disebabkan oleh adanya hamzah atau huruf mati.
Perlu sahabat muslim ketahui bahwa mad far’i dibagi menjadi 13 dan salahnya satunya yaitu Mad Iwad. Salah satu ciri dari mad iwad yaitu ditemukan pada akhir kalimat.
Baca Juga : Contoh Mad Layyin
Table of Contents
Pengertian Mad Iwadh
Menurut bahasa, mad memiliki arti panjang dan iwad adalah ganti tanwin. Dengan demikian, jika dijelaskan berdasarkan istilah maka mad iwad merupakan bacaan tanwin yang diganti menggunakan bacaan mad serta dibaca secara panjang.
Pada ilmu tajwid, mad iwad dapat diartikan tanwin fathah atau fathahtain selain yang terdapat pada ta’ marbuthah yang dibaca secara waqaf. Dikenal dengan nama mad iwad, karena untuk mengkompensasi waqaf.
Seperti yang sahabat muslim ketahui, bahwa tanwin fathah selalu diiringi dengan adanya alif. Apabila dibaca waqaf, maka fathahtain atau tanwin fathah tersebut menjadi fathah tunggal yang mirip dengan mad thabi’i. Panjang hukum bacaan mad iwad adalah satu alif atau dua harakat.
Jadi, ketika sahabat muslim menemukan akhir ayat dengan huruf terakhir ditanwin, maka bacaan tersebut perlu dibaca dengan hukum bacaan mad iwadh.
Hukum Bacaan Mad Iwad
Ketika terdapat fathahtain di akhir kata akibat waqaf atau berhenti dan dibaca mad sebagai tanwin, maka harakat tanwin tidak dibunyikan lagi dan disebut sebagai hukum bacaan mad iwad. Cara membacanya yaitu dengan dibaca panjang satu alif atau dua harakat, seperti panjang mad thabi’i.
Baca Juga : Contoh Mad Farqi
Sahabat muslim perlu mengetahui bahwa hukum mad iwad tersebut tidak berlaku dalam bacaan ta’ marbuthah. Jika terdapat ta’ marbuthah dengan harakat fathahtain dan diwaqafkan, maka cara membacanya yaitu dengan mengubah ta’ marbuthah menjadi HA sukun, misalnya:
وَاللّٰهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً
Selanjutnya, bacaan tersebut dibaca menjadi وَاللّٰهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَهْ.
Penjelasan dan Contoh Mad Iwadh
Untuk memudahkan proses pembelajaran ilmu tajwid mengenai mad iwad, sahabat muslim dapat melihat dari contoh-contoh bacaan dengan hukum tersebut. Beberapa contoh beserta penjelasannya, yaitu:
-
Penjelasan dan Contoh 1
اَفْوَاجًا
Dalam lafadz kata dengan garis bawah dan berwarna merah merupakan salah satu contoh dari mad iwad. Cara membacanya yaitu dengan dibaca panjang sebanyak satu alif atau dua harakat.
Jika diwasholkan dengan ayat selanjutnya, maka cara membacanya menjadi hukum bacaan mad thabi’i.
Baca Juga : Contoh Mad Lazim Mutsaqqal Harfi
-
Penjelasan dan Contoh 2
صَبْحًا
Pada contoh kedua terdapat bacaan yang ditandai dengan warna merah dan diberi garis bawah merupakan contoh dari bacaan mad iwad.
Sahabat muslim perlu membacanya selama dua harakat. Jika bacaan ingin diwasholkan dengan ayat selanjutnya, maka perlu dibaca seperti mad thabi’i.
-
Penjelasan dan Contoh 3
يُسْرًا
Jika sahabat muslim melihat kata yang diberi garis bawah dan berwarna merah, maka perlu dibaca menggunakan hukum bacaan mad iwad. Cara membaca mad iwad yaitu dengan membaca sebanyak dua harakat, dan jika diwasholkan akan berubah menjadi mad thabi’i.
-
Penjelasan dan Contoh 4
اَكْلًا لَّمًّا
Dalam lafadz yang bisa dilihat dengan tanda berwarna merah yang diberi garis bawah merupakan contoh dari mad iwad. Cara membaca mad iwad yaitu dengan membacanya dengan panjang dua harakat.
Perbedaan Mad Iwad dengan Mad ‘Arid lissukun dan Mad Layyin
Masih banyak orang yang bingung cara membedakan antara jenis mad yang satu dan lainnya, termasuk perbedaan antara mad iwadh, mad ‘arid lissukun dan mad layyin. Apakah sahabat muslim termasuk salah satu orang yang masih sering bingung?
Berikut penjelasan dari ketiga jenis Mad, yaitu:
Baca Juga : Contoh Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
-
Mad Iwad
Mad iwad berasal dari dua kata, yaitu mad dan iwad. Mad dapat diartikan sebagai panjang dan iwad adalah pengganti. Sementara itu, menurut istilah mad iwad adalah mad yang terjadi ketika adanya fathahtain di akhir ayat atau terdapat tanda waqaf.
Bacaan mad iwad tersebut akan mengganti bunyi dari fathahtain. Cara membaca mad iwad yaitu dengan memanjangnya selama dua harakat atau satu alif.
-
Mad ‘Arid Lissukun
Mad ‘arid lissukun berasal dari tiga kata yang memiliki arti berbeda. Mad artinya adalah panjang, arid memiliki arti tiba-tiba atau baru, serta sukun yang artinya mati.
Maka jika diartikan dalam istilah, mad ‘arid lissukun merupakan mad yang terjadi saat huruf mad yaitu alif, wawu, dan ya berada di akhir ayat atau terdapat waqaf.
Mad ‘arid lissukun ini bisa dibaca dengan tiga macam cara, yaitu dibaca dua harakat atau qashr, empat harakat atau tawassuth, serta enam harakat atau thul. Cara membaca yang paling diutamakan adalah membaca mad ‘arid lissukun dengan panjang enam harakat.
-
Mad Layyin
Menurut bahasa mad layyin terdiri dari dua kata, mad artinya panjang sedangkan layyin diartikan sebagai lunak.
Mad layyin diartikan secara istilah yaitu mad yang terjadi ketika terdapat wawu sukun atau ya sukun, yang sebelumnya didahului oleh huruf hijaiyah dengan harakat fathah dan setelahnya terdapat huruf hidup yang dibaca waqaf.
Baca Juga : Contoh Mad Jaiz Munfasil
Cara membaca mad layyin yaitu bisa dipanjangkan selama dua harakat, empat harakat, atau enam harakat.
Ilmu tajwid sangat penting dipelajari untuk bisa membaca Al-Quran lebih baik lagi. Jika merasa sulit, sahabat muslim bisa mempelajari dan mempraktekkannya secara perlahan sampai bisa. Belajar sedikit demi sedikit pasti akan membuat sahabat muslim bisa dan memahaminya.