Bacaan tahiyat akhir wajib dilakukan ketika sahabat muslim menunaikan ibadah sholat. Waktu melakukan duduk tawarruk, maka bacaan sholat yang harus dibaca adalah tahiyat akhir. Perlu sahabat muslim ketahui bahwa bacaan tahiyat akhir Muhammadiyah, berbeda dengan Nahdlatul ‘Ulama. Meski demikian makna yang terkandung, memiliki kesamaan satu sama lain.
Table of Contents
Bacaan Tahiyat Akhir Muhammadiyah
Tahiyat akhir selalu dibaca ketika melaksanakan sholat. Mulai dari sholat yang memiliki 2 rakaat, 3, hingga 4. Berbeda dengan tahiyat awal yang hanya dibaca ketika melaksanakan sholat dengan 3 dan 4 rakaat saja. Untuk bacaan tahiyat akhir, memiliki ayat yang lebih panjang. Sehingga tidak heran bila waktu saat duduk tahiyat akhir, lebih lama dibandingkan dengan tahiyat awal.
Baca Juga : Bacaan Do’a Sholat Muhammadiyah
-
Do’a Tasyahud
اَلتَّحِيَّاتُ لِلّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّباَتُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهاَ النَّبِيُّ
وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْناَ وَعَلَى عِباَدِاللهِ الصَّالِحِيْنَ.
أَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
Attahiyyaatu lillaahi washsholawaatu waththoyyibaat. Assalaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu warohmatullaahi wabarokaatuh. Assalaamu’alainaa wa’ala ‘ibaadillaahi shshoolihiin. Asyhadu anlaa ilaaha illallaah waasyhadu annamuhammadan ‘abduhu warosuuluh.
Artinya : “Segala kehormatan, kebahagiaan dan kebagusan adalah kepunyaan Allah, Semoga keselamatan bagi Engkau, ya Nabi Muhammad, beserta rahmat dan kebahagiaan Allah. Mudah-mudahan keselamatan juga bagi kita sekalian dan hamba-hamba Allah yang baik-baik. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba Allah dan utusan-Nya”.
-
Do’a Shalawat kepada Nabi
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَالِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ. إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa’alaa aali Muhammad. Kamaa shollaita ‘alaa ibroohiim wa aali ibroohiim. Wabaarik ‘alaa Muhammad wa aali Muhammad. Kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim wa aali ibroohiim. Innaka hamiidummajiid.
Baca Juga : Mengenal Bacaan Rukuk Muhammadiyah
Artinya : “Ya Allah, limpahkanlah kemurahan-Mu kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Kau telah limpahkan kepada Ibrahim dan keluarganya, berkahilah Muhammad dan keluarganya sebagaimana Kau telah berkahi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau yang Maha Terpuji dan Maha Mulia”.
-
Do’a sesudah Tasyahud Awal
اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْماً كَثِيراً وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ. فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Allahumma innii dzolamtu nafsii dzulman katsiiro, wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta faghfir lii maghfirotan min ‘indika warhamnii, innaka antal ghofuurur rohiim.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku dengan kezaliman yang banyak. Tiada sesiapa yang dapat mengampunkan dosa-dosa melainkan Engkau, maka ampunilah bagiku dengan keampunan daripada-Mu dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau maha pengampun lagi maha penyayang.”
-
Do’a sesudah Tasyahud Akhir
اَللّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ, وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ, وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْياَ وَالْمَمَاتِ, وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Allaahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabi jahannam. Wamin ‘adzaabil qobri. Wamin fitnatil mahyaa walmamaati. Wamin syarri fitnatil masiihiddadjaal.
Artinya : “Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari siksa jahannam dan siksa kubur, begitu juga dari fitnah hidup dan mati, serta dari jahatnya fitnah Dajjal (pengembara yang dusta)”.
Aturan Gerakan Tahiyat Akhir
Pada setiap gerakan sholat, memiliki aturan yang wajib dilakukan. Hal ini bertujuan agar sholat yang sahabat muslim lakukan, dapat diterima oleh Allah. Pastinya sahabat muslim tidak ingin bila sholat yang sudah dikerjakan semasa hidup, ternyata tidak sah.
Baca Juga : Do’a Iftitah Muhammadiyah
-
Duduk Tahiyat Akhir
Duduk tahiyat akhir memposisikan kedua kaki ditekuk pada sisi sebelah kanan. Kemudian untuk posisi kaki, menyimpang di sebelah kanan pinggang. Lalu posisi kaki kiri diletakan di bawah pergelangan kaki kanan. Selanjutnya untuk telapak kaki kanan menghadap ke arah kiblat, dengan menekuk jari – jari.
-
Isyarat Jari
Pada bagian isyarat jari, memiliki tiga macam cara yang bisa dilakukan. Semua cara tersebut, memiliki kesamaan. Sehingga sahabat muslim semua bebas menggunakan cara yang mana saja.
-
Cara Pertama
Tempelkan tangan secara penuh di atas lutut. Kemudian posisikan separuh telapak tangan memegang lutut dan separuhnya diletakan di atas paha. Selanjutnya angkat telunjuk secara langsung sebagai isyarat jari. Sehingga keadaan jari lainnya tidak perlu menggenggam.
-
Cara Kedua
Tangan ditaruh di atas lutut dengan kondisi menggenggam. Ketika sampai dalam bacaan syahadat, angkat jari telunjuk dengan segera. Namun jari lainnya masih dalam kondisi menggenggam.
-
Cara Ketiga
Keadaan tangan menggenggam yang membuat ibu jari dan jari tengah bisa bertemu. Kemudian angkat telunjuk sampai lurus ke depan. Lalu gerakan telunjuk ke atas dan ke bawah secara perlahan.
Baca Juga : Bacaan Tahiyat Awal Muhammadiyah
-
Membaca Do’a Tahiyat Akhir
Bila posisi duduk dan tangan sudah sesuai dengan aturan yang telah ditentukan, sahabat muslim bisa melanjutkan membaca do’a tahiyat akhir. Dalam bacaan tahiyat akhir tersebut, terdiri dari 4 macam yaitu do’a tasyahud, shalawat nabi, do’a sesudah tasyahud awal, dan do’a sesudah tasyahud akhir.
Cerita dalam Bacaan Tahiyat Akhir
Sahabat muslim semuanya pasti sudah hafal dengan bacaan tahiyat akhir. Namun tidak dengan cerita yang pernah terjadi di dalam bacaan tahiyat akhir. Hingga kini masih sedikit umat muslim yang mengetahui cerita tersebut.
-
Pertemuan Nabi Muhammad dengan Allah
Peristiwa Isra’ dan Mi’raj seringkali dirayakan oleh semua umat muslim di dunia. Dalam peristiwa tersebut, Nabi Muhammad mendapatkan mukjizat yang begitu besar. Nabi Muhammad melakukan perjalan yang sangat panjang, dari Masjidil Haram sampai ke langit. Dalam peristiwa ini juga, Allah memerintahkan umatnya untuk melaksanakan sholat wajib 5 waktu setiap hari.
Nabi Muhammad bertemu dengan Allah, lalu melakukan perbincangan. Waktu perbincangan tersebut, berjalan dalam waktu yang sangat singkat. Nabi Muhammad mengawali perbincangan dengan ucapan pengagungan, penghormatan, serta pujian yang diberikan kepada Allah. Saat itulah Allah menjawab semua pujian beliau dalam bacaan tahiyat akhir.
Pada bacaan takhiyat akhir, sahabat muslim bisa melihat bagaimana Allah menghormati Nabi Muhammad. Bahkan para malaikat juga menghormati beliau. Oleh sebab itu bagi kita semua umat muslim, wajib menyanjung Allah layaknya Nabi Muhammad.
-
Cerita Munculnya Nama Nabi Ibrahim
Cerita dimulai dari Nabi Adam yang diciptakan pertama kali. Kemudian beliau mengetahui Nabi Muhammad yang menjadi sosok mulia. Bahkan Nabi Muhammad ada di dalam kalimat syahadat yang baru saja Nabi Adam ucapkan. Lalu Nabi Adam bertanya tentang siapa sebenarnya Nabi Muhammad ini.
Allah memberikan penjelasan bahwa Nabi Muhammad akan menjadi nabi dan rasul yang terakhir dan penutup. Dari sekian banyak rasul dan nabi, beliau menjadi umat yang paling dimuliakan Allah. Akhirnya Nabi Adam memohon kepada Allah, untuk menjadi umat Nabi Muhammad saja. Sayangnya Allah tidak mengabulkan permintaan Nabi Adam.
Permintaan menjadi umat Nabi Muhammad juga dilakukan oleh Nabi Musa hingga Nabi Ibrahim. Namun permintaan tersebut kembali ditolak oleh Allah. Kemudian Allah memberikan janji kepada Nabi Ibrahim, bahwa kelak Nabi Muhammad akan berasal dari garis keturunan beliau. Dari situlah alasan nama Nabi Ibrahim ada dalam bacaan tahiyat akhir.
Do’a tahiyat akhir yang dibacakan oleh organisasi Muhammadiyah, memiliki sedikit perbedaan dengan Nahdlatul ‘Ulama. Namun perbedaan yang terjadi tidaklah pada semua bacaan. Melainkan pada awal bacaan tahiyat akhir Muhammadiyah saja. Meski demikian bacaan tahiyat akhir ini, memiliki arti yang sama. Begitu juga cerita di balik bacaan tahiyat akhir tersebut.