Biografi Ibnu Sina

Posted on

Siapakah tokoh ilmuwan populer di bidang kedokteran yang sahabat muslim ketahui? Perkembangan ilmu medis memang tidak lepas dari peran Ibnu Sina yang tulisannya sering dijadikan rujukan. Tidak hanya itu, tokoh yang memiliki nama populer Avicenna ini juga ahli di berbagai bidang ilmu lainnya. Apa sajakah itu? Yuk, simak biografi Ibnu Sina singkat berikut ini!BIografi Ibnu Sina


Biografi Ibnu Sina: Profil

Abu ‘Ali al Husain Ibnu ‘Abdillah ibn Hasan ibnu ‘Ali Sina lahir di sebuah desa kecil di Bukhara, Uzbekistan. Ilmuwan yang lahir pada 370 H atau 980 M ini lebih dikenal dengan nama Avicenna di dunia barat.

Baca Juga : Biografi Al Kindi

Sejak usia belia, ia sudah akrab dengan pembahasan ilmiah. Terutama ilmu yang disampaikan ayahnya, Abdullah. Sosok cerdasnya disadari oleh seorang guru yang akhirnya menasehati ayahnya agar Ibnu Sina fokus belajar dan menimba ilmu. Saat usia yang terbilang masih muda, ia telah mahir di bidang kedokteran.

Kecerdasannya di bidang ini terdengar sampai ke Raja Bukhara, Nuh bin Mansur. Penguasa yang memerintah antara periode 366-387 H tersebut akhirnya memanggil Ibnu Sina untuk mengobati penyakit yang dideritanya. Berkat hal tersebut, Ibnu Sina bisa memasuki perpustakaan istana yang besar dengan leluasa.

Selain ilmu kedokteran, ia juga ahli di bidang lainnya. Di antaranya ilmu hikmah, mantik, matematika dengan berbagai cabangnya. Selain itu, ia juga disibukkan dengan berbagai aktivitas politik karena beberapa kali menempati posisi penting di istana Mansur. Misalnya sebagai salah satu menteri di pemerintahan Abu Tahir Syamsud Daulan Deilami.

Pengembaraannya ke berbagai wilayah dunia tetap ia lakukan meski sempat terjadi konflik politik. Ia menghasilkan ratusan jilid karya ilmiah dan risalah, bahkan saat di dalam penjara di Tajuk Muk sekalipun.


Kitab Populer Karya Ibnu Sina

Saat tinggal dan mendapat jabatan penting di istana, Ibnu Sina lebih mudah mendapatkan referensi dan buku yang ia inginkan di sebuah perpustakaan besar. Akhirnya ia pun berhasil menulis kitab Qanun yang berisi ilmu kedokteran. Selain itu, ia juga menulis kitab Al Syifa yang merupakan ensiklopedia filsafat.

Baca Juga : Biografi Al Khawarizmi

Namun ketika dalam pengembaraan, ia menulis sebuah risalah (buku-buku kecil). Sedangkan saat berada dalam penjara, Ibnu Sina menyibukkan diri dengan perenungan agama dengan metode yang indah, seperti mengubah bait-bait syair.

Kitab Al Qanun dikenal memuat ilmu kedokteran yang terkenal sepanjang masa. Sedangkan Al Syifa berisi 18 jilid dengan berbagai bahasan ilmu. Di antaranya adalah ilmu filsafat, matematika, mantiq, ilmu alam, dan ilahiyyat.

Dalam ilmu mantiq Islam, mantiq Al Syifa dikenal sebagai referensi yang paling otentik. Hingga saat ini, kitab Al Syifa masih banyak dikaji di berbagai institusi pendidikan.


Kontribusi Ibnu Sina di Bidang Kedokteran

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Ibnu Sina telah menulis kitab populer yang dikenal dengan Al Qanun. Karyanya ini menjadi rujukan utama dan paling otentik di bidang kedokteran seluruh dunia. Kitab ini mencakup kaidah-kaidah ilmu kedokteran serta obat-obatan untuk berbagai penyakit.

Ketika penerjemahan kitab sedang populer di abad 12 Masehi, kitab Al Qanun pun ikut diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Seiring berkembangnya zaman, buku ini juga diterjemahkan ke bahasa Inggris, Jerman, dan Prancis.

Bukan tanpa sebab kitab ini banyak dijadikan rujukan. Isinya memuat berbagai metode pengobatan purba dan metode pengobatan dengan konsep Islam. Bahkan kitab ini pernah dijadikan kurikulum utama pendidikan kedokteran di negara-negara Eropa.

Baca Juga : Biografi Ibnu Khaldun

Selain itu, peran Ibnu Sina juga banyak di bidang ilmu lainnya. Misalnya hasil terjemahan buku ilmu perbintangan karya Aqlides. Sedangkan di bidang Fisika, ia menyumbangkan hasil observasinya terhadap permasalahan ruang hampa, panas, dan cahaya.

Ibnu Sina juga dikenal memiliki karya berjudul De Conglutineation Lagibum yang berbahasa latin. Kitab ini memuat pembahasan mengenai asal nama gunung-gunung.

Pembahasan ilmu di dalamnya begitu menarik, Ibnu Sina mengatakan, “Terbentuknya sebuah gunung kemungkinan karena dua alasan. Pertama, karena adanya goncangan hebat gempa, sehingga kulit luar bumi menggelembung. Kedua, proses air sebagai zat cair yang mencari jalur sendiri agar tetap mengalir”.


Ibnu Sina dan Ilmu Filsafat

Ibnu Sina telah berhasil membuat rangkaian pemikirannya mengenai filsafat Islam yang terkoordinasi dengan baik. Ia berhasil menemukan titik temu atas permasalahan filsafat yang belum terjawab oleh filsuf sebelumnya. Pemikiran Ibnu Sina tidak hanya menyebar dan berpengaruh terhadap dunia Islam saja, melainkan juga hingga ke negara-negara Barat.

Baca Juga : Biografi Ibnu Rusyd

Seorang ilmuwan asal Jerman, Albertos Magnos (1200-1280 M) telah berhasil menulis ulasan lengkap mengenai filsafat Aristoteles. Ia dikenal sebagai perintis utama pemikiran Aristoteles yang dipadukan dengan pemahaman kristen.

Ia mempelajari pemikiran filsuf besar Yunani tersebut dari kitab-kitab karya Ibnu Sina. Kitab filsafat bertema metafisika karya Ibnu Sina merupakan ringkasan otentik dan diakui dua abad setelahnya di kalangan filsuf barat.

Baca Juga : Pemikiran, Karya dan Biografi Al Farabi

Pemikiran dan karya Ibnu Sina memang akan selalu dikenang sepanjang sejarah. Terutama di bidang kedokteran modern hingga saat ini, setuju bukan sahabat muslim? Maka tak heran nama Ibnu Sina atau Avicenna banyak diabadikan menjadi institusi pendidikan maupun medis di seluruh dunia.  Nah, setelah membaca biografi Ibnu Sina ini pasti sahabat muslim semakin mengidolakannya, bukan?

5/5 - (35 votes)