Table of Contents
Haji Ifrad Adalah
Dalam pelaksanaan haji ada beberapa kategori haji yang bisa dilakukan oleh umat muslim, Haji Ifrad adalah salah satunya. Haji jenis ini dilakukan dahulu dan terpisah dari umrah, dengan beberapa ketentuan pelaksanaan yang sudah ditetapkan dalam Alquran. Seperti apa tata cara pelaksanaannya, dan apa keutamaan dari haji ini?
Pembeda dari haji Ifrad dengan jenis lainnya adalah pemisahan pelaksanaannya, dimana seorang jamaah harus melaksanakan haji terlebih dahulu hingga selesai. Kemudian baru dilanjutkan dengan pelaksanaan umroh, jika memang ingin melaksanakannya. Selain itu, jemaah haji Ifrad juga tidak perlu membayar denda atau dam seperti haji jenis lain.
Rangkaian Pelaksanaan Haji Ifrad
Kalau sahabat muslim ingin melaksanakan Haji Ifrad, harus mengikuti tata cara yang sudah ditetapkan. Pelaksanaannya juga disebutkan dalam hadits sahih HR. Bukhari Muslim yaitu:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ : خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ حَجَّةِ الْوَدَاعِ ، فَمِنَّا مَنْ أَهَلَّ بِعُمْرَةٍ ، وَمِنَّا مَنْ أَهَلَّ بِعُمْرَةٍ وَحَجَّةٍ ، وَمِنَّا مَنْ أَهَلَّ بِحَجٍّ ، فَأَهَلَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْحَجِّ (رواه الشيخان)
Artinya: Dari Aisyah ra, ia berkata: ”Kami keluar bersama Rasulallah SAW pada waktu haji wada’. Diantara kami ada yang ihram untuk umrah (tamattu’), ada pula yang ihram untuk haji (qiran) dan umrah dan ada yang ihram untuk haji saja (ifrad). Sedang Rasulallah SAW ihram untuk haji saja” (HR Bukhari Muslim).
Baca Juga : Perbedaan Haji Qiran Dan Haji Lainnya
Berikut ini rangkaian pelaksanaan Haji Ifrad yang bisa sahabat muslim laksanakan:
-
Bersuci
Sahabat muslim bisa memulai rangkaian Haji Ifrad dengan bersuci mulai dari mandi jinabat hingga berwudhu.
-
Menggunakan Pakaian Ihram
Gunakan pakaian ihram sesuai dengan aturan haji yang sudah ditetapkan. Untuk pria adalah dua lembar kain putih tanpa jahitan, fungsinya satu lembar untuk menutupi aurat dari pinggang ke bawah dan satu lagi dililitkan menjadi selendang untuk tubuh bagian atas. Sedangkan untuk perempuan berbentuk baju, yang menutupi seluruh tubuh selain wajah dan telapak tangan.
-
Shalat Sunnah Dua Rakaat Ihram
Salah sunnah ini dilaksanakan di miqat masing-masing.
-
Baca Niat Haji
Sahabat muslim lanjutkan tata caranya dengan membaca niat, baik dalam bahasa Indonesia maupun arab. Contohnya لبيك الله اللهم حجا atau “ Aku niatkan hati untuk berhaji dengan ihrom semua karena Allah Ta’ala”.
Baca Juga : Hikmah Haji dan Umrah Yang Sangat Bermanfaat
- Berangkat menuju Mekah dengan membaca Talbiyah sepanjang perjalanan.
- Berdoa
Berdoalah ketika memasuki Kota Mekkah, ketika akan masuk Masjidil Haram, dan saat melihat Ka’bah.
- Melaksanakan Thawaf Qudum
- Menuju Arafah untuk melaksanakan Wukuf tanggal 9 Dzulhijah
- Menginap di Muzdalifah di malam 10 Dzulhijah
- Melempar Jumrah Aqabah saat waktu Dhuha pada tanggal 10 Dzulhijah
- Melakukan Thawaf Ifadah dan Sa’I secara berurutan
- Menginap di Mina untuk melaksanakan pelemparan Jumrah tanggal 11-13 Dzulhijah.
- Kembali ke lokasi awal
- Baru bisa mengerjakan Umrah sesuai tata cara Umrah
Keutamaan Haji Ifrad
Keutamaan Haji Ifrad adalah sama dengan haji lainnya, pertama adalah menghapus dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan sebelum berangkat haji. Hal ini dipertegas melalui hadits HR. Bukhari yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, tentang orang yang pergi haji dan menjaga tutur katanya selama di tanah suci serta menghindari kefasikan dia akan kembali seperti saat dilahirkan.
Kedua, ketika seseorang melaksanakan haji dan Allah menjanjikan surga untuknya, sesuai sabda Rasulullah SAW dalam hadits HR. Bukhari dan Muslim. Ketiga adalah pahala melaksanakan haji yang mabrur adalah sama dengan berjihad.
Baca Juga ; Hal Yang Dilarang dan Dendanya Pada Haji Tamattu Adalah
Ini juga ditegaskan dalam Hadits HR. Bukhari dimana Aisyah RA pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang jihad yang merupakan amalan paling utama, kemudian Rasulullah SAW menjawab bahwa jihad yang paling diutamakan adalah haji yang mabrur.
Keutamaan yang juga tak kalah hebatnya adalah rezeki berlimpah, yang dijanjikan Allah SWT bagi siapa yang menunaikannya yaitu 700 kali lipat dari biaya haji yang dikeluarkannya. Selain itu ketika sahabat muslim berhaji juga akan diberikan perlindungan Allah SWT, tapi tentu yang berniat sungguh-sungguh dan melaksanakannya sesuai ketentuan tanpa melakukan hal-hal yang dilarang .
Satu lagi keutamaan berhaji adalah, posisi jemaah haji adalah tamu-tamu Allah SWT seperti dijelaskan dalam hadits riwayat HR. Ibnu Janah. Rasulullah SAW bersabda : “Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri”.
Baca Juga ; Tata Cara Haji Tamattu Sesuai Anjuran Rasulullah SAW
Semua keutamaan tersebut memiliki landasan hadits yang shahih, jadi tidak ada keraguan atasnya. Sahabat muslim yang ingin melaksanakan haji bisa mendapatkannya.
Adakah Yang Dilarang Saat Melaksanakan Haji Ifrad?
Untuk mendapatkan keutamaan haji Ifrad, sama halnya juga dengan haji jenis lain seperti Tamattu dan Qiran. Diantaranya adalah:
-
Untuk Pria
Dilarang memakai baju yang memiliki jahitan, kemudian dilarang untuk memakai penutup kepala selama berhaji, dan tidak boleh pakai sepatu yang menutup bagian mata kaki.
-
Untuk Wanita
Dilarang untuk menggunakan kaos tangan dan juga menutup bagian muka menggunakan cadar.
-
Untuk Keduanya
Sedangkan larangan untuk pria dan wanita adalah tidak diperbolehkan memotong kuku, membiarkan rambut terurai, memotong rambut, hingga memakai parfum. Selain itu juga tidak diperbolehkan berburu selama haji dan membunuh hewan buruan, bagi pasangan yang sudah menikah juga dilarang melakukan hubungan intim selama proses haji masih berlangsung.
Dengan mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan Haji Ifrad, sahabat muslim jadi lebih paham untuk memilih melaksanakannya atau beralih pada jenis haji lainnya yang lebih cocok dengan kondisi sendiri. Karena perbedaan hanya terletak pada tata cara, sedangkan keutamaan dan larangan selama haji tetap sama.