Table of Contents
Pengertian Kata Antum
Bagi sahabat muslim yang pernah menghabiskan waktunya di Pesantren, kata antum bukanlah hal yang asing didengar, bukan? Ya, masih sama dengan akhi dan ikhwan yang merupakan panggilan kepada seseorang. Arti antum di Indonesia mungkin belum sepopuler akhi dan ukhti, karena masih jarang orang yang menggunakan istilah ini.
Namun, bedanya panggilan ini ditujukan kepada banyak orang atau lebih dari dua orang, bisa untuk laki-laki, perempuan, maupun keduanya. Misalnya, panggilan untuk guru kepada murid-muridnya di kelas. Mungkin hal inilah yang menjadi alasan mengapa istilah tersebut masih belum populer, karena situasi penggunaannya tidak bisa dipakai oleh sembarangan atau personal saja.
Baca Juga : Akhi Artinya Laki-Laki Baik, Benarkah?
Arti Antum
Antum (اَنْتُم) umumnya dikaitkan sebagai kata sapaan “kamu” atau “anda” dalam bahasa Indonesia. Sapaan antum dibilang sebagai sapaan paling sederhana sekaligus paling halus bagi orang tak dikenal sekalipun. Antum diartikan sebagai kata ganti jamak untuk orang kedua namun hanya dikhususkan untuk laki-laki. Ada pula sapaan khusus untuk perempuan.
Kata antum sendiri muncul atas perubahan bentuk kata (tashrif) dalam bahasa Arab terkait subjek berupa dhomir munfasil. Dhomir munfasil sendiri dikatakan unik karena tidak dapat disambungkan dengan isim. Kata antum sendiri muncul dari perubahan dhomir huwa (هُوَ) yang berarti dia laki-laki menjadi antum (اَنْتُم) yang berarti kalian laki-laki.
Contoh Penulisan Antum dalam Al-Qur’an dan Hadits
Setelah mengetahui arti kata antum sahabat muslim mungkin akan berpandangan bahwa setiap penggunaannya memiliki arti yang sama yakni kalian untuk laki-laki. Nyatanya ketika kata antum ditemukan dalam ayat Al – Qur’an maupun hadits nantinya akan merujuk pada pengertian yang berbeda namun merujuk pada makna yang sama yakni kalian. Bagaimana contoh penulisannya?
Baca Juga : Ketahui Makna Ikhwan dan Kewajiban di Balik Maknanya dalam…
Contoh dalam Al-Qur’an
- Al-Kafirun 109: Ayat 3
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلَاۤ اَنْـتُمْ عٰبِدُوْنَ مَاۤ اَعْبُدُ ۚ
(wa laaa angtum ‘aabiduuna maaa a’bud)
Artinya: dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah
Kata antum dalam ayat tersebut memang diartikan dengan kata “kamu” namun beberapa tafsir menyebutkan kata “kamu” merujuk pada makna yang lebih luas yakni “kamu” dalam bentuk jamak atau bisa juga disebut kalian.
- Al-Kafirun 109: Ayat 5
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَ لَاۤ اَنْـتُمْ عٰبِدُوْنَ مَاۤ اَعْبُدُ ۗ
(wa laaa angtum ‘aabiduuna maaa a’bud)
Artinya: dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah
Begitu pula pada ayat 5, kata “antum” atau yang dibaca “angtum” disebut sebagai istilah untuk menyebutkan “kalian” pada konteks suatu kelompok. Sekalipun dituliskan kata “kamu” sebagai dalam ayatnya.
Contoh dalam Hadits:
عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مَرَّ بِقَوْمٍ يُلَقِّحُونَ فَقَالَ «لَوْ لَمْ تَفْعَلُوا لَصَلُحَ». قَالَ فَخَرَجَ شِيصًا فَمَرَّ بِهِمْ فَقَالَ «مَا لِنَخْلِكُمْ». قَالُوا قُلْتَ كَذَا وَكَذَا قَالَ «أَنْتُمْ أَعْلَمُ بِأَمْرِ دُنْيَاكُمْ»
Dari Anas ra. dituturkan bahwa Nabi saw. pernah melewati satu kaum yang sedang melakukan penyerbukan kurma. Beliau lalu bersabda, “Andai kalian tidak melakukan penyerbukan niscaya kurma itu menjadi baik.” Anas berkata: Pohon kurma itu ternyata menghasilkan kurma yang jelek. Lalu Nabi saw. suatu saat melewati lagi mereka dan bertanya, “Apa yang terjadi pada kurma kalian?” Mereka berkata, “Anda pernah berkata demikian dan demikian.” Beliau pun bersabda, “Kalian lebih tahu tentang urusan dunia kalian.” (HR Muslim).
Baca Juga : Penggunaan Kata “Mabruk”
Penggunaan kata antum pada hadits tersebut digunakan Rasul ketika bertanya pada suatu kaum yang sedang bercocok tanam. Jika dimaknai sekilas, hadits ini terkadang digunakan sebagai dalil untuk menolak penerapan hukum syariah secara formal dalam kehidupan sehari-hari. Padahal jika ditelusuri lebih lanjut, Rasulullah hanya menyerahkan ‘urusan dunia’ kepada umatnya yang lebih mengetahui.
Seperti urusan eksperimental, urusan cara bertani, cara pembibitan, penyerbukan, irigasi, dan beberapa teknis lainnya. Islam tidak mengatur secara detail bagaimana seseorang seharusnya bertani, karena urusan dunia seperti ini sudah diatur oleh akal manusia sendiri.
Untuk hukum syariah yang mengatur beberapa aspek kehidupan, tetap harus dijalankan sesuai dengan sabda Allah dan Rasul. Hal tersebut bukan lagi ‘urusan dunia’ semata, melainkan sudah menjadi bagian dari urusan akhirat yang mesti diatur oleh agama. Itulah makna salah satu hadits yang menggunakan kata antum.
Penggunaan Antum dalam Keseharian
Sudah menjadi sebuah rahasia umum, bahwa kata antum banyak digunakan sebagai istilah umum dalam keseharian. Sebagian besar dari mereka membuat istilah-istilah Bahasa Arab yang digunakan, menjadi identik dengan dengan tema agama. Lalu, seperti apa penggunaan kata antum yang dapat ditemui dalam keseharian?
-
Ketika Mengobrol dengan Sesama Pemeluk Islam
Kata antum seperti yang sudah disampaikan memang cenderung kurang familiar dibanding ana, ikhwan atau ukhti. Maka dari itu kata sapaan atau kata ganti jamak ini biasa digunakan saat mengobrol dengan sesama pemeluk Islam. Bilapun diperlukan, sahabat muslim bisa melakukan penyesuaian dalam pemakaiannya.
-
Ketika Berpidato dengan Konteks atau Tema Islam
Antum dikatakan sebagai sapaan halus untuk “kalian”. Selanjutnya sahabat muslim bisa menemukan kata sapaan tersebut saat seseorang berpidato terutama dalam konteks atau tema Islam. Sapaan ini mampu memusatkan fokus pendengar apalagi bila pidato dilakukan dalam sesi panjang.
Baca Juga : 3 Kebaikan Mengucapkan Wa iyyak kepada Sesama Muslim dan…
-
Sapaan untuk Laki-Laki
Perlu diperhatikan juga bahwa kata antum hanya bisa ditujukan untuk laki-laki. Penggunaannya banyak diucapkan bila mana seseorang sedang berpapasan dan hendak saling menyapa. Pemahaman terkait makna kata tentu diperlukan, ingat kembali kata sapaan yang akan dipakai yakni antum untuk laki-laki dan sapaan anti untuk perempuan.
Belajar bahasa Arab memang tidak mudah, karena memiliki lebih banyak kosa kata dan aturan dibandingkan dengan bahasa lainnya. Seperti arti antum yang bisa saja dimaknai cukup luas. Namun jika sahabat muslim sudah meluruskan niat mempelajarinya, Insyaallah Allah akan memberikan segala kemudahan.