Dalam ilmu nahwu bahasa Arab, ada jenis-jenis kata jamak yang perlu dipahami dan dimengerti. Salah satunya adalah jamak muannats salim yang juga sering muncul dalam konteks kalimat baik Al-Quran maupun dialek Arab asli. Selain mempelajari pengertiannya, sahabat muslim akan lebih mudah memahaminya jika tahu bagaimana contoh jamak muannats salim dalam kalimat.
Table of Contents
Jamak Muannats Salim dalam Kitab Alfiyah Ibnu Malik
Dalam kitab Alfiyah Ibnu Malik, pembahasan mengenai jamak muannats salim memang tidak disebutkan secara langsung dalam baitnya. Namun pembahasan mengenai jamak muannats salim dapat dimengerti dalam pengertiannya yakni isim yang dijadikan jamak dengan menambahkan huruf ا (alif) dan ت (ta) di akhir.
Baca Juga ; Apa Itu Tashrif Istilahi? Temukan Definisi, Ketentuan Umum
Adapun bait Alfiyah yang membahas hal ini adalah sebagai berikut:
وَمَا بِتَا وَأَلِفٍ قَدْ جُمِعَا * يُكْسَرُ فِي الجَرِّ وَفِي النَّصْبِ مَعَا
كَذَا أُولَاتُ وَالَّذِي اْسْمًا قَدْ جُعِلْ * كَأَذْرِعَاتٍ فِيهِ ذَا أَيْضًا قُبِلْ
Penjelasan Bait Alfiyah Mengenai Mulhaq Jamak Muannats Salim
-
Bait وَمَا بِتَا وَأَلِفٍ قَدْ جُمِعَا * يُكْسَرُ فِي الجَرِّ وَفِي النَّصْبِ مَعَا
Bait tersebut menjelaskan bahwasanya segala isim yang dibuat jamak dengan menambahkan alif dan ta zaidah di akhir katanya maka tanda i’rob yang digunakan adalah marfu dhammah, manshub kasrah, serta majrur kasroh (i’rob jamak muannats salim).
-
Bait كَذَا أُولَاتُ وَالَّذِي اْسْمًا قَدْ جُعِلْ * كَأَذْرِعَاتٍ فِيهِ ذَا أَيْضًا قُبِلْ
Isim أُوْلَاتُ (para pemilik) di-i’rob-kan dengan i’rob jamak muannats salim. Meskipun demikian isim tersebut tidak dikategorikan sebagai jamak muannats karena tidak punya mufrod meski bermakna jamak.
Isim أَذْرِعَاتٌ (nama sebuah negeri di bagian tepi Syam) juga di-i’rob-kan dengan i’rob jamak muannats salim. Keduanya merupakan isim mulhaq jamak muannats salim yang mengikuti i’rob jamak muannats salim.
Baca Juga : Mengenal Huruf Hijaiyah Sambung
-
Q.S At-Taubah Ayat 71-72 dan Q.S Al-Ahzab Ayat 73
Untuk memahami hal tersebut lebih lanjut perhatikan ayat Al-Quran surah At- Taubah ayat 71 dan ayat 72 serta surah A-Ahzab ayat 73 berturut-turut di bawah ini.
- وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْض
- وَعَدَ اللهُ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا اْلأَنْهَارُ
- وَيَتُوْبَ اللهُ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
- Lafaz الْمُؤْمِنَاتُ dalam ayat nomor 1 menunjukkan jamak muannats salim yang marfu dengan tanda rofa’ dhammah sebab kedudukannya adalah makthuf dari mubtada الْمُؤْمِنُوْنَ.
- Lafaz الْمُؤْمِنَاتِ dalam ayat nomor 2 menunjukkan jamak muannats salim yang manshub dengan tanda nashob kasrah sebagai ganti harakat fathah sebab kedudukannya sebagai makthuf dari maf’ul bihi الْمُؤْمِنِيْنَ.
- Lafaz الْمُؤْمِنَاتِ dalam ayat nomor 3 menunjukkan jamak muannats salim yang majrur dengan tanda jer kasrah sebab berkedudukan sebagai makthuf dari الْمُؤْمِنِيْنَ (majrur sebab huruf jer عَلَى).
Bila dilihat dari keberadaan huruf alif dan ta di akhir kata, terdapat dua hal yang dikecualikan dalam i’rob ini, yakni:
- Alif yang berada di akhir bukanlah alif zaidah. Contohnya قُضَاةٌ (para hakim), memiliki huruf alif yang aslinya merupakan huruf ي (ya). Selain itu terdapat juga pada kata دُعَاةٌ (para dai), memiliki huruf alif yang aslinya merupakan huruf و (wau).
- Huruf ta yang ada di akhir bukanlah ta zaidah. Contohnya أَصْوَاتٌ (suara-suara), termasuk jamak taksir karena huruf ta dalam kata tersebut bukan ta zaidah melainkan bagian dari isim itu sendiri. Selain itu berlaku juga untuk kata أَمْوَاتٌ yang sama-sama merupakan jamak taksir yang di-i’rob-kan dengan i’rob asli.
Baca Juga : Pengertian Sanad dan Contoh Haditsnya
Kategori Isim dan Contoh Jamak Muannats Salim
-
Nama dengan Ciri Jenis Kelamin Perempuan
Contohnya :
مَرْيَمْ – مَرْيمات
فَاطِمَةٌ – فَاطِمَاتُ
هِنْدٌ – هِنْدَاتٌ
-
Segala Isim Berakhiran Ta Marbuthoh
Contohnya :
ثَمْرَةٌ – ثَمَرَاتٌ (buah)
شَجَرَةٌ – شَجَرَاتٌ (pohon)
كِتَابَةٌ – كِتَابَاتٌ (tulisan)
Terdapat pengecualian untuk kategori yang satu ini. Kata-kata berikut tidak memiliki bentuk jamak seperti beberapa kata di atas, antara lain:
شَاةٌ (domba) bentuk jamaknya شِيَاةٌ
شفةٌ (bibir) bentuk jamaknya شِفَاهٌ
امرأةٌ (wanita) bentuk jamaknya نِسَاءٌ
أمّةٌ (umat) bentuk jamaknya أُمَمٌ
أَمَةٌ (budak perempuan) bentuk jamaknya إمَاءٌ
Baca Juga : Pengertian Matan dalam Hadits
-
Kata yang Bersifat Muannats dan Terdapat Huruf Ta Marbuthoh atau Isim Tafdhil.
Contohnya :
مُرْضِعَاتٌ (perempuan yang menyusui) yang merupakan bentuk jamak dari kata مُرْضِعَةٌ
فُضْلِيَاتُ sebagai bentuk jamak dari فُضْلَى
-
Kata yang Bersifat Muzakkar dan Tidak Berakal
Contohnya:
شَاهِقُ – شَاهقات (yang berkedudukan tinggi)
سَابق – سابِقَات (yang sebelumnya)
-
Masdar dengan Jumlah Huruf Lebih dari Tiga
Contohnya:
إنْعَامٌ – إنْعَامَاتٌ (menganugerahkan)
إكْرَامٌ – إكْرَامَاتٌ (memuliakan)
تَعْرِيْفٌ – تَعْرِيْفَاتٌ (pengertian)
-
Isim Tasghir Muzakkar yang Tak Berakal
Contohnya:
كُتَيْبٌ – كُتَيْبَاتٌ (buku kecil)
دُرَيْهِمٌ – دُرَيْهِمَاتٌ (dirham kecil)
Baca Juga : Pengertian Rawi, Syarat, dan Tingkatannya
-
Isim dengan Akhiran Alif Ta’nits Mamdudah
Contohnya:
عَذْرَاءُ – عَذْرَاوَاتُ ( halangan)
صَحْرَاءُ – صَحْرَاوَاتُ (gurun)
Pengecualian untuk kata (sebelah kiri bentuk jamak):
حَمْرَاءُ – حُمْرٌ (merah)
صَحْرَاءُ – صُحْرٌ (gurun)
كَحْلَاءُ – كُحْلٌ (hitam)
-
Isim dengan Akhiran Alif Ta’nits Maqshuroh
Contohnya:
حُبْلَى – حُبْلِيَات (wanita mengandung)
ذِكْرَى – ذِكْرَايَات (mengingat)
فُضْلَى – فُضْلِيَات (keutamaan)
-
Isim yang Menjadi Mudhof pada yang Tak Berakal
Contohnya:
ذِي القَعْدَةِ – ذَوَات القَعْدَةِ
ابن آوى – بنات آوى
Kata di sebelah kiri adalah bentuk jamak dari kata di sebelah kanan. Baik kata ابن maupun ذِي menjadi mudhof pada isim yang tak berakal. Tetapi apabila keduanya mudhof pada isim berakal maka bentuk jamaknya menjadi ذَوِيْ untuk ذِي dan أبْنَاءٌ untuk ابن.
-
Semua Kata Serapan / Nama Selain Arab (Isim Ajam)
Contohnya:
التِّلِغْرَاف (Telegraf)
التِلْفُوْن (Telepon)
الفُنُغراف (pornografi)
التكْنُولوجي (teknologi)
Baca Juga : Pengertian dan Contoh Lengkap Jamak Taksir
Agar semakin paham mengenai jamak muannats salim, sahabat muslim bisa mencari contoh jamak muannats salim lain yang bisa ditemukan.