Sahabat muslim, pasti semuanya sudah memahami bahwasanya mempelajari Al-Qur’an dan mengkajinya secara mendalam adalah sebuah kewajiban. Jika pelajaran bahasa Indonesia berfungsi untuk memahami struktur kalimat yang baik, maka sama dengan nahwu shorof. Bedanya ilmu ini untuk bahasa Arab saja, dan salah satu yang akan dibahas adalah fi’il amr.
Table of Contents
Pengertian Fi’il Amr
Sebelum membahas lebih jauh, sahabat muslim harus tahu bahwa ada sebagian orang yang menganggap bahwa ilmu nahwu shorof itu sulit, padahal tidak jika memahami secara baik dan benar. Sama dengan bahasa Indonesia, apabila belajar bahasa Arab pasti ada yang namanya kata kerja yang disebut dengan fi’il.
Baca Juga : Contoh Fi’il Mudhari
Fi’il dibagi menjadi 3 yaitu fi’il madhi, fi’il mudhari dan amr yang artinya adalah kata perintah. Apabila dijelaskan secara detail yaitu kata kerja yang menunjukkan perintah atau permintaan melakukan sesuatu oleh pembicara (mutakallim) kepada lawan bicara laki-laki (mukhottob) dan perempuan (mukhottobah).
Cara Membuatnya
Cara membuat kata perintah dalam bahasa Arab juga penting. Hal ini sering ditugaskan oleh para ustadz/ustadzah yang ada di pesantren ketika pelajaran nahwu shorof. Nah cara di bawah ini berlaku untuk jenis fi’il shohih ya (tidak ada huruf yang dibuang dalam satu kata dengan tujuan meringkas). Simak penjelasan beberapa poin di bawah ini:
Untuk Dhomir (Kata Ganti) أَنْتَ
- Ambillah kata kerja mudhari (yang belum dilakukan) misal تَكْتُبُ.
- Lalu buang huruf mudharinya, menjadi كْتُبُ
- Posisikan hamzah washal sebagai ganti huruf mudhari yang dibuang menjadi اكْتُب
- Berikan harokat pada hamzah washal sesuai dengan harokat dua kata terakhir lalu sukun huruf akhirnya.
- Jadilah اُكْتُبْ
Untuk Dhomir أَنْتُمَا
- Sama seperti sebelumnya, sahabat muslim harus mengambil huruf mudhari dhomir أَنْتُمَا yaitu ( تكْتُبَانِ )
- Kemudian buang huruf mudharinya menjadi ( كْتُبَانِ )
- Letakkan hamzah washal pada posisi huruf yang dibuang tadi ( اكْتُبَانِ )
- Berikan harokat hamzah washal sesuai dengan dua huruf terakhir, menjadi ( اُكْتُبَانِ )
- Buang huruf nun ( اُكْتُبَا )
Baca Juga : Tashrif Fi’il Majhul
Untuk Dhomir أَنْتُمْ
- Sama seperti sebelumnya, sahabat muslim harus mengambil fi’il mudhari ( تَكْتُبُوْنَ )
- Lalu buang huruf mudharinya menjadi ( كْتُبُوْنَ )
- Letakkan hamzah washal di posisi huruf mudhari yang dibuang ( اكْتُبوْنَ )
- Harokati sesuai dengan harokat dua huruf terakhir ( اُكْتُبُوْنَ )
- Buanglah nunnya( اُكْتُبُوْ )
- Jangan lupa untuk menambahkan Ali Faariqah setelah و untuk menunjukan jama’ (banyak) bukan satu (mudszakkar salim)
- Dan hasilnya ( اُكْتُبُوْا )
Untuk Dhomir أَنْتِ
- Ambillah kata kerja mudharinya ( تَكْتُبِيْنَ )
- Buang huruf yang menandai mudhari ( كْتُبِيْنَ )
- Letakan hamzah washal pada posisi huruf yang dibuang tadi menjadi ( اكْتُبِيْنَ )
- Harokati sesuai dengan dua harokat dua huruf terakhir, menjadi ( اُكْتُبِيْنَ )
- Buang huruf nun ( اُكْتُبِيْ )
Untuk Dhomir أَنْتُنَّ
- Cari kata kerja mudharinya, contohnya yaitu ( تَكْتُبْنَ )
- Buang huruf mudhari ( كْتُبْنَ )
- Letakan hamzah washal di posisi huruf yang dibuang tadi ( اكْتُبْنَ )
- Harokati hamzah washal sesuai dengan dua huruf terakhir ( اُكْتُبْنَ )
Baca Juga : Contoh Isim Mu’rab dan Isim Mabni
Contohnya dalam Al-Qur’an
Belajar tidak lengkap rasanya jika tidak mengetahui praktiknya secara langsung. Oleh karena itu, perhatikan beberapa kalimat dalam Al-Qur’an di bawah ini yang mengandung kata perintah ya sahabat muslim!
-
Pada Halaman 1
Coba perhatikan pada kalimat اِهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيْمَ, yang berasal dari kata هَدَى – يَهْدِي – اِهْدِ) yang artinya adalah “tunjukkanlah”.
-
Pada Halaman 3
Coba lihatlah pada kalimat وَإِذَا قِيْلَ لَهُمْ ءَامِنُوا yang asalnya dari kata آمَنَ – يُؤْمِنُ – آمِنْ). Apabila diartikan berdasarkan struktur kalimat perintahnya yaitu “berimanlah”.
-
Pada Halaman 4
Pada halaman ini cukup banyak terdapat kata perintah, yaitu:
- يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رُبَّكُمْ yang berasal dari kata عَبَدَ – يَعْبُدُ – اُعْبُدْ berarti “sembahlah”.
- فَأْتُوا بِسُوْرَةٍ مِنْ مِثْلِهِ yang berasal dari kata أَتَى – يَأْتِي – اِئْتِ بِـ artinya yaitu “buatlah”.
- وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُوْنِ اللهِ yang berasal dari kata دَعَا – يَدْعُو – اُدْعُ artinya “ajaklah”.
- فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِى وَقُوْدُهَا النَّاسُ وَالحِجَارَةَ yaitu berasal dari kata اِتَّقَى – يَتَّقِي – اِتَّقِ yang artinya “takutlah”.
Baca Juga : Huruf Isim Maushul
-
Pada Halaman 6
Terdapat sekitar 6 kalimat yang di dalamnya mengandung kata perintah. Di antaranya yaitu:
- فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلَاءِ yang asalnya dari kata أَنْبَأَ – يُنْبِئُ – أَنْبِئْ artinya adalah “beritahukan”.
- وَإِذْ قُلْنَا لِلمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ yaitu berasal dari kata سَجَدَ – يَسْجُدُ – اُسْجُدْ yang artinya “sujudlah”.
- يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الجَنَّةَ yaitu berasal dari kata سَكَنَ – يَسْكُنُ – اُسْكُنْberarti “tinggallah”.
- وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا berasal dari kata أَكَلَ – يَأْكُلُ – كُلْ yang artinya “makanlah”.
- Terakhir yaitu وَقُلْنَا اهْبِطُوا بَعْضُكُم لِبَعْضٍ عَدُوٌّ yang berasal dari kata هَبَطَ – يَهْبِطُ – اِهْبِطْ artinya adalah “turunlah”.
Baca Juga : Contoh Isim Isyaroh
Pengertian, cara membuat dan contoh fi’il amr di atas harus sahabat muslim pelajari dengan baik agar lebih memahami arti dan tata bahasa Arab. Sehingga tidak mudah menyalahkan atau mengartikan sesuatu yang tidak ada dasarnya. Jangan lupa juga untuk memperbanyak latihan dan pencarian dalam Al-Qur’an.