Perbedaan Haji Qiran Dan Haji Lainnya

Posted on

Dalam pelaksanaan ibadah haji, jemaah bisa memilih antara tiga jenis haji yang diperolehkan sesuai syariat. Salah satunya adalah haji Qiran yang merupakan ibadah haji, yang digabungkan dengan umrah saat musim haji tiba. Kebanyakan yang memilih jenis ini adalah kloter terakhir, yang tiba di tanah suci menjelang ibadah haji dilaksanakan.Haji Qiran

Dalam pelaksanaannya jenis haji ini memiliki beberapa perbedaan dengan dua jenis haji lainnya, yaitu haji Tamattu dan Ifrad. Begitu juga dengan prinsip dan cara pelaksanaannya, bagi sahabat muslim yang ingin mengetahui hal-hal penting seputar haji yang satu ini luangkanlah waktu untuk simak informasi berikut hingga selesai.


Perbedaan Haji Qiran Dengan Tamattu dan Ifrad

Beberapa perbedaan mendasar sangat terlihat dari pelaksanaan haji jenis Qiran, Tamattu dan Ifrad. Walaupun tujuannya adalah sama, yaitu menjadi haji mabrur yang diridhai oleh Allah SWT. Beberapa perbedaannya adalah:

Baca Juga : Rangkaian Pelaksanaan Haji Ifrad


  • Niat

Niat untuk haji jenis Qiran bisa digabung dengan umrahnya, jadi sahabat muslim yang akan melaksanakan haji ini bisa melafadzkan niah haji sekalian umrah di saat yang bersamaan. Sedangkan Tamattu niatnya terpisah, karena pelaksanaannya juga terpisah yaitu umrah terlebih dahulu baru haji sesuai jadwal.

Hampir sama dengan Tamattu, Ifrad juga memiliki niat yang berbeda dengan umrahnya. Sebab dalam pelaksanaan haji jenis ini, sahabat muslim bisa memulai rangkaian ibadah di tanah suci dengan ibadah haji terlebih dahulu dengan niatnya. Kemudian dilanjutkan dengan umrah dengan niat tersendiri pula.


  • Denda

Untuk haji jenis Tammatu dan Qiran diwajibkan untuk membayar dam atau denda, biasanya berupa hewan qurban yang akan disembelih bersamaan dengan waktu qurban berlangsung. Bisa juga dengan berpuasa 10 hari lamanya, sedangkan haji Ifrad tidak dikenakan dam dalam pelaksanaannya.


  • Kelebihan

Haji jenis Qiran memiliki kelebihan dari segi waktu yang lebih singkat, sebab haji dan umrah dilakukan bersamaan. Sedangkan haji Tamattu dan Ifrad waktunya akan lebih lama, karena baik haji maupun umrahnya dilakukan terpisah.

Baca Juga : Hikmah Haji dan Umrah Yang Sangat Bermanfaat


Apa Prinsip Dari Pelaksanaan Haji Qiran?

Merujuk pada hadits shahih dari HR Bukhari dan Muslim, prinsip dari haji Qiran ada tiga. Pertama yaitu berkaitan dengan satu prosesi untuk melaksanakan dua ibadah.

وَأَمَّا الَّذِينَ جَمَعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّمَا طَافُوا طَوَافًا وَاحِدًا

Artinya: Bagi mereka yang melakukan penggabungan antara haji dan juga umrah (Qiran), cukup melakukan tawaf sebanyak satu kali saja. (HR. Bukhari dan Muslim)

Pada prinsip pertama ini, baik Tawaf, Sa’i, maupun Tahallul dilakukan hanya sekali walaupun tujuannya untuk dua ibadah yaitu haji dan juga umrah. Sehingga sahabat muslim tak perlu bingung untuk menentukan, mana tawaf untuk pelaksanaan haji dan mana yang dilakukan untuk umrah.

Prinsip kedua berkaitan dengan niat, seperti penjelasan sebelumnya dimana satu niat mencakup dua ibadah dan harus diucapkan sebelum memulai prosesi haji dan umrah Qiran. Sehingga tidak akan ada lagi pengucapan niat selama proses haji dan umrah berlangsung.

Prinsip ketiga sebenarnya masih mengalami perdebatan, yaitu perihal siapa saja yang boleh melaksanakan Qiran. Merujuk pada Mazhab Al-Hanafiyah, haji yang satu ini hanya boleh dilakukan oleh orang luar Mekkah yang tidak menetap di kawasan tersebut. Namun, Jumhur ulama menegaskan jika orang Mekkah boleh melakukannya, tanpa perlu membayar denda berupa penyembilhan hewan.


Tahapan Pelaksanaan Haji Qiran

Enam tahapan berikut ini harus dilaksanakan dalam haji Qiran, karena sudah merupakan ketetapan yang diatur berlandaskan syariat Islam. Coba sahabat muslim pahami baik-baik agar mudah saat mempraktekkannya nanti.

Baca Juga : Hal Yang Dilarang dan Dendanya Pada Haji Tamattu Adalah


  1. Memulai dari Miqot

Ada dua Miqot tempat awal ibadah dilaksanakan, hal yang harus dilakukan saat berada di Miqot adalah membersihkan diri dengan mandi dan berwudhu. Kemudian, gunakan pakaian ihram yang sudah ditentukan baik untuk pria maupun wanita, lanjutkan dengan sholat sunat ihram dan mengucapkan niat haji dan umrah Qiran dalam satu niat.


  1. Tiba di Mekah

Setibanya di Kota Mekah sahabat muslim membaca doa, begitu juga saat memasuki Masjidil Haram dan saat melihat Ka’bah untuk pertama kalinya pada perjalanan haji tersebut. Kemudian, dilanjutkan dengan melakukan Tawaf Qudum tujuh putaran mengelilingi Ka’bah, dilanjutkan dengan Sa’i namun tidak dilanjutkan dengan Tahallul.


  1. Tiba di Arafah

Sambil menunggu waktu wukuf tanggal 8 Dzulhijah, sahabat muslim bisa menghabiskan waktu dengan berdzikir dan membaca Alquran. Barulah pada tanggal 9 Dzulhijah melaksanakan wukuf di Arafah, kemudian mendengarkan dengan seksama khutbah wukuf yang dilaksanakan disana.

Jangan lupa melaksanakan jama’ Taqdim untuk shalat Dzuhur dan Ashar, begitu juga dengan Maghrib dan Isya. Perbanyaklah beribadah dan membaca Alquran selama melaksanakan wukuf.


  1. Tiba di Muzdalifah

Selama perjalanan menuju Muzdalifah bacalah talbiyah yaitu:

 لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ

Labbaykallahumma labbayk, labbayka la syarika laka labbayk. Innal hamda wan ni‘mata laka wal mulk. La syarika lak.

Setelah tiba di Muzdalifah sahabat muslim akan bermalam (mabit) disana hingga tengah malam, kemudian dilanjutkan dengan mencari kerikil untuk melakukan lempar jumrah. Jumlah kerililnya kelipatan tujuh, bisa tujuh, 49 atau 70 butir kerikil. Setelah tengah malam, barulah sahabat muslim melanjutkan perjalanan ke Mina.


  1. Tiba di Mina

Pada tanggal 10 Dzulhijah, sahabat muslim melakukan tahapan melempar jumrah Aqobah sebanyak tujuh kali. Dilanjutkan dengan Tahallul, kemudian membayar dan dengan menyembelih hewan. Pada tanggal 11 Dzulhijah dilanjutkan dengan melempar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah sebanyak tujuh lemparan begitu juga tanggal 12 dan 13 Dzulhijah.

Baca Juga : Tata Cara Haji Tamattu Sesuai Anjuran Rasulullah SAW

Bagi kelompok Nafar Awal bisa meninggalkan Mina tanggal 12 Dzulhijah sebelum Maghrib, sedangkan Nafar Tsani meninggalkan Mina pada tanggal 13 Dzulhijah. Selanjutnya sahabat muslim bisa meninggalkan Mina untuk kembali menuju Mekah.


  1. Kembali ke Mekah

Sesampainya di Mekah sahabat muslim bisa melaksanakan Tahallul Tsani, kemudian bagi yang belum membayar dam bisa memotong hewan denda di Mekah. Terakhir adalah melakukan Tawaf Wada’ sebelum meninggalkan Mekah.

Dengan memahami semua hal yang berkaitan dengan haji jenis Qiran, maka sahabat muslim bisa lebih mempersiapkan diri dan segala sesuatunya sebelum keberangkatan. Sehingga ketika melaksanakan ibadah menjadi lebih khusu’ dan benar-benar fokus, sesuai dengan tahapan yang sudah ditetapkan.

4.9/5 - (36 votes)