Table of Contents
Pengertian Huruf Hijaiyah Sambung
Bahasa Arab walaupun jarang dikuasai oleh masyarakat Indonesia namun banyak digunakan dalam sistem pendidikan berbasis agama terutama agama Islam. Pesantren, pengajian hingga sekolah formal tidak jarang memasukan pembelajaran bahasa Arab di dalamnya. Kemampuan untuk membaca dan menulis huruf hijaiyah sambung tentu jadi dasar pembelajarannya.
Selain dalam pendidikan formal, kemampuan tersebut juga berguna di kehidupan sehari-hari. Di mana sahabat muslim lekat dengan Al-Qur’an yang dituliskan dalam huruf hijaiyah bersambung. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memahami huruf ini secara menyeluruh. Salah satunya dengan mencari tahu lebih banyak terkait pengertian, contoh dan penempatan huruf hijaiyah bersambung.
Apa Itu Huruf Hijaiyah Sambung?
Huruf hijaiyah yang disambungkan seringkali sahabat muslim temukan dalam Al-Qur’an, hadits, kitab berbahasa Arab hingga manuskrip sejarah Arab. Singkatnya huruf sambung hijaiyah diartikan sebagai huruf Arab mandiri yang disambungkan guna membentuk suatu kata lalu suatu kalimat dan memiliki makna tertentu.
Sedikit berbeda dengan jenis huruf lainnya, huruf hijaiyah memiliki ketentuan dan jenisnya tersendiri dalam kaidah menyambung huruf. Di antaranya terdapat 3 bentuk sekaligus yang merujuk pada satu huruf dalam proses penyambungan. Bila ditelaah lebih lanjut setiap huruf memiliki keunikan masing-masing dan membuat penulisannya semakin menarik untuk dipelajari.
Baca Juga : Pengertian Sanad dan Contoh Haditsnya
3 Ketentuan Utama Huruf Hijaiyah Bersambung
Huruf hijaiyah yang disambungkan berbeda dengan penulisan huruf hijaiyah tunggal. Huruf yang disambung memiliki ketentuan tersendiri yang khusus digunakan hanya untuk kaidah penyambungan huruf hijaiyah. Dari banyaknya ketentuan, setidaknya ada 3 ketentuan utama yang harus sahabat muslim ketahui. Untuk memperdalam pemahaman berikut ulasan singkatnya.
-
Huruf yang Bisa dan Tidak Bisa Disambung
Hal utama yang jadi ketentuan yakni huruf yang bisa dan tidak bisa disambung. Tidak semua huruf bisa otomatis disambungkan dengan huruf sebelum atau sesudahnya. Sedikitnya ada 6 huruf hijaiyah yang memiliki ketentuan tersendiri. Ketentuan ini muncul karena ada beberapa huruf yang telah memiliki makna tunggal.
-
Ada Huruf Hijaiyah yang Tidak Berubah saat Disambung
Huruf hijaiyah tidak selamanya bisa berubah bentuk karena disambung. Ada beberapa huruf yang ternyata tidak bisa berubah baik di awal, di tengah maupun di akhir kalimat dalam tulisan Arab. Huruf tersebut di antaranya alif, da, dza, ra, dza, wa dan nun. Para ulama berpendapat beberapa huruf ini istimewa dan bisa dikenali tanpa kesulitan saat dibaca.
-
Huruf Sambung Ditulis Mulai dari Kanan ke Kiri
Berbeda dengan huruf latin, pembacaan huruf hijaiyah dilakukan dari kanan ke kiri. Begitu pula dengan cara penulisannya. Huruf hijaiyah ditulis sambung dari kanan ke kiri pada baris-baris kalimat yang tersusun rapi berurutan. Sahabat muslim bisa mulai mencoba menulis huruf hijaiyah bersambung dengan membuat garis panjang terlebih dahulu agar tulisan rapi.
Jenis-Jenis Huruf Hijaiyah Bersambung
Sedikitnya ada 4 jenis huruf hijaiyah bersambung yang harus sahabat muslim ketahui sebagai dasar awal penulisan huruf sambung. Hal ini haruslah diperhatikan karena mempengaruhi kaidah penulisan terlebih akan mempengaruhi makna yang nantinya akan terkandung dalam satu kalimat. Lalu, apa saja jenis huruf hijaiyah yang harus diketahui dan dipahami?
Baca Juga : Pengertian Matan dalam Hadits
Huruf yang Bisa Disambungkan Di manapun
Pertama, huruf hijaiyah yang bisa disambung di manapun. Ternyata huruf hijaiyah yang berjumlah 28 tidak membuat semuanya bisa disambungkan atau menyambung satu sama lain. Terdapat 22 huruf hijaiyah yang bisa disambung di manapun sedangkan 6 huruf sisanya memiliki ketentuan tersendiri.
Huruf yang Tidak Bisa Disambungkan Di manapun
Selanjutnya terdapat huruf hijaiyah yang tidak bisa disambung baik di awal, di tengah maupun di akhir kata. Huruf ini biasanya disebut dengan huruf tunggal atau huruf mandiri. Huruf yang dimaksud adalah alif ( ا ), dzal (ذ ) dan wau (و). Huruf tersebut memiliki maknanya sendiri seperti pada huruf wau (و) yang berarti “dan”. Beberapa contoh penulisannya antara lain:
- ب د ا
- أبا د
- واما
Huruf yang Tidak Bisa Disambung di Awal dan di Tengah tetapi Bisa di Akhir Kata
Lain dari huruf yang tidak bisa disambungkan di manapun, huruf ra (ر ) memiliki ketentuan tersendiri. Huruf ini tidak bisa disambung di awal dan di tengah kata namun bisa disambung di akhir kata. Jenis ini hanya berlaku untuk huruf ra (ر ).
Huruf yang Tidak Bisa Disambungkan di Awal tapi Bisa di Tengan dan Akhir Kata
Terakhir, ada jenis huruf hijaiyah yang tidak bisa disambungkan di awal tapi bisa disambung di tengah dan akhir kata. Huruf tersebut yakni dal (د) dan zay (ز ). Keduanya termasuk huruf yang bisa dan tidak bisa disambungkan bergantung pada penulisannya.
Baca Juga : Pengertian Rawi, Syarat, dan Tingkatannya
Mengetahui dasar huruf hijaiyah sambung akan banyak membantu dalam proses pembelajaran terkait penulisannya. Sahabat muslim yang sudah lancar menulis hijaiyah sambung, selanjutnya bisa menggunakannya dalam keseharian atau mengajarkannya pada orang lain. Menguasai bahasa lain memang menjadikan kebanggaan tersendiri, termasuk bahasa Arab.