Contoh dan Huruf Idgham Bighunnah

Posted on

Tajwid adalah salah satu ilmu yang berkaitan dengan Al-Qur’an yang penting untuk dipelajari, supaya setiap muslim mampu melafalkan berbagai huruf hijaiyah dengan benar dan sesuai dengan makhraj serta sifatnya. Salah satu bahasan penting yang ada dalam ilmu ini ialah idgham bighunnah.Contoh Indghom Bighunnah

Tentu ada banyak bahasan penting lain yang ada dalam ilmu tajwid. Namun, idgham yang juga disebut dengan idgham ma’al ghunnah ini termasuk banyak disebutkan di dalam Al-Qur’an. Selayaknya idgham bilaghunnah, idgham ma’al ghunnah ini juga bagian dari hukum bacaan tanwin dan nun sukun atau mati.

Baca Juga : Contoh dan Huruf Idgham Bilaghunnah


Pengertian Idgham Bighunnah dan Bedanya dengan Idgham Bilaghunnah

Sama seperti ketika mempelajari hal yang lainnya, diawali dengan pengertiannya terlebih dahulu termasuk pada bab idgham ma’al ghunnah ini. Jika hendak dipisah-pisah, maka di sini ada 3 kata sekaligus, yakni kata idgham, kata bi atau ma’a, dan kata ghunnah.

Kata idgham berarti memasukkan atau meleburkan huruf yang pertama disebut ke dalam huruf yang ada setelahnya atau yang biasa disebut juga dengan istilah ditasydidkan. Sedangkan bi atau ma’a artinya ialah dengan atau bersama.

Adapun kata ghunnah artinya ialah dengung. Jadi, singkatnya idgham ma’al ghunnah di sini berarti melantunkan lafal, namun dengan cara mentasydidkan atau memasukkan huruf yang disertai dengan dengung.

Mengingat hukum bacaan satu ini termasuk bagian dari hukum mim sukun atau mati dan tanwin, maka idgham ma’al ghunnah juga bisa diartikan sebagai hukum tajwid yang akan berlaku, apabila terdapat nun sukun (mati) atau tanwin yang bertemu dengan salah satu dari huruf ya, nun, mim, dan wawu.

Baca Juga : Contoh Dan Huruf Idgham Mimi

Namun, syaratnya adalah nun sukun (mati) dan tanwin yang dimaksud tidak bertemu dengan salah satu dari keempat huruf tersebut dalam satu kalimat. Jadi, posisinya harus terpisah, baru dibaca idgham ma’al ghunnah.

Sebagai tambahan informasi, keempat huruf yang telah disebut sebelumnya biasa disingkat menjadi YANMUU. Dalam kalimat yang lain, bisa dikatakan idgham ma’al ghunnah ialah meleburkan nun sukun (mati) dan tanwin ke dalam huruf yang ada setelahnya.


Cara Membaca Idgham Ma’al Ghunnah

Sedangkan cara membaca idgham bighunnah atau idgham ma’al ghunnah ini ialah meleburkan nun sukun (mati) atau tanwin menjadi huruf yang ada di depannya. Tentu saja tanwin yang dimaksud di sini mencakup kasroh tanwin, dhommah tanwin, dan juga fathah tanwin.

Namun karena di sini juga ada kata ghunnah, maka ketika meleburkan nun sukun (mati) atau tanwin tersebut harus disertai dengan dengung. Dengung tersebut berlangsung setidaknya 1 alif atau 2 harokat. Lebih jelasnya simak poin-poin berikut:


  • Idgham Ma’al Ghunnah dengan Nun Sukun (Mati)

Dalam kasus ini, nun sukun (mati) langsung dimasukkan atau kata lainnya ditasydidkan, sehingga menjadi satu dengan huruf yang ada setelahnya sambil diikuti dengan dengung sepanjang 2 harokat atau dua ketukan tadi. Sebagai contoh adalah lafal لَنْ يَقُوْلَ .

Baca Juga ; Contoh Huruf huruf Ikhfa Haqiqi

Lafal tersebut terdiri atas dua kata, namun ketika membacanya sahabat muslim tidak boleh melakukannya menjadi lanyaquula. Ini salah, karena yang benar huruf nun langsung dimasukkan ke huruf setelahnya, sehingga menjadi layyaquula. Namun, harus disertai dengan dengung, ya.


  • Idgham Ma’al Ghunnah dengan Tanwin

Sebenarnya sama dengan nun sukun (mati). Tanwin di sini juga langsung dimasukkan dalam huruf yang ada setelahnya. Misalnya pada lafal كِتَابًا يَلْقَاهُ. Sama, tidak boleh dibaca jelas menjadi kitaaban yalqoohu.

Karena harokat tanwinnya harus langsung dileburkan ke dalam huruf setelahnya, yaitu ya. Dengan demikian, bunyinya menjadi kitaabayyalqoohu. Sekali lagi, harus disertai dengan dengung, karena idgham ma’al ghunnah.


Contoh Bacaan Idgham Ma’al Ghunnah

Contoh bacaan idgham ma’al ghunnah jelas akan banyak ditemukan di dalam Al-Qur’an. Cara mendeteksinya sangat mudah, yakni apabila terdapat tanwin atau nun sukun (mati) yang bertemu dengan salah satu huruf yang empat di atas, itu namanya idgham ma’al ghunnah.

Idgham Ma’al Ghunnah (Nun Sukun/Mati) Idgham Ma’al Ghunnah (Tanwin)
مَنْ يَعْمَلْ dibaca mayya’malu يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ dibaca yaumaidziyyashduru
مِنْ مَسَدٍ dibaca mimmasadinn بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيْلٍ dibaca bihijaarotimminnsijjil
مِنْ وَرَائِهِمْ dibaca miwwarooihim عَامِلَةٌ نَاصِبَةٌ dibaca ‘aamilatunnashibah
عَنْ نَفْسِهِ dibaca ‘annafsihi مَالًا وَّعَدَّدَهْ dibaca maalawwa’addadah

Pengecualian dalam Idgham Ma’al Ghunnah

Sebelumnya sudah dijelaskan bukan bahwa idgham ma’al ghunnah akan terjadi hanya apabila nun sukun (mati) atau tanwin yang bertemu dengan salah satu huruf 4 tersebut dalam kalimat yang terpisah.

Baca Juga : Huruf Ikhfa dan Artinya

Apabila ternyata sahabat muslim melihat adanya nun sukun (mati) atau tanwin yang bertemu dengan salah satu huruf 4 tersebut dalam satu kalimat yang sama, maka namanya bukan idgham ma’al ghunnah lagi. Namun, berubah menjadi idzhar yang wajib dibaca dengan jelas.

Artinya, nun sukun (mati) atau tanwin harus jelas terdengar. Tidak dileburkan seperti sebelumnya. Di dalam Al-Qur’an, ada 4 kalimat yang mengandung aturan tersebut, yakni ad-dunya, bunyaanun, qinwaanun, dan shinwaanun.

Ambil contoh pada ad-dunya. Ini harus benar-benar jelas huruf nun-nya, sehingga tidak boleh dibaca menjadi ad-duyya. Begitu pula dengan 3 kalimat yang lainnya.

Nah, sahabat muslim, sudah lebih paham dengan idgham ma’al ghunnah, bukan? Jangan lupa untuk melanjutkan belajar dengan bahasan lain dalam ilmu tajwid agar semakin mahir dalam membaca Al-Qur’annya, ya. Semoga bermanfaat dan wallahu a’lam bish showab.

5/5 - (33 votes)