Isim Mu’rab dan Isim Mabni

Posted on

Dalam ilmu nahwu, isim dapat dibagi menjadi dua yakni isim mu’rab dan isim mabni. Kedua isim tersebut bermanfaat ketika sahabat muslim sedang mengidentifikasikan suatu kata yang ada pada kalimat. Perhatikan ulasan mengenai pengertian serta pembagian isim mu’rab dan mabni berikut.Isim Mu'rab dan Isim Mabni


Pengertian Isim Mu’rab dan Isim Mabni

Isim mu’rab adalah salah satu jenis isim yang keadaan akhirnya dapat berubah karena terdapat perbedaan posisi dalam suatu kalimat. Hal tersebut dikarenakan perbedaan posisi dapat menyebabkan kata pada akhir kalimat berubah. Biasanya perubahan keadaan pada akhir kata tersebut merupakan perubahan harokat. Perhatikan contoh berikut:

Baca Juga : Huruf Isim Maushul

الْكِتَابُ جَدِيْدٌ

Terjemahan: buku itu baru.

Apabila sahabat muslim menelaah kataالْكِتَابٌ  pada kalimat tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa kalimat tersebut berharokat dhommah. Kalimat akan berharokat berharokat fathah jika kata الْكِتَابٌ terletak di tengah. Sedangkan jika kataالْكِتَابٌ terletak di akhir kalimat, maka harokatnya akan menjadi kasroh.

Perbedaan letak huruf menyebabkan kata الْكِتَابٌ mempunyai keadaan akhir yang berbeda-beda. Jadi, dapat disimpulkan bahwa isim-isim yang keadaan akhirnya bisa berubah seperti contoh tersebut dinamakan dengan isim mu’rab. Sedangkan i’rab merupakan perubahan akhir yang terjadi pada suatu kata.

Isim mabni adalah isim yang mempunyai tanda harokat dan huruf terakhirnya tidak akan mengalami perubahan. Walaupun pada suatu kalimat mengalami perubahan, namun keadaan terakhirnya tetap. Jadi, isim mabni ini berkebalikan dengan isim mu’rab.


Macam-Macam Isim Mu’rab

Isim mu’rab terbagi menjadi tiga bagian, yakni:

Baca Juga : Contoh Isim Isyaroh


Isim Marfu’

Pengertian isim marfu’ adalah salah satu isim mu’rab yang wajib dirofa’kan. Tanda-tanda isim marfu’ ada tiga macam, yaitu:

  1. Dommah atau Dommah Tain

Tanda baca dommah dapat digunakan untuk mufrad, jama’ muannats salim, dan jama’ taksir. Berikut contohnya:

  • Mufrad: كِتاَبٌ
  • Jama’ muannats salim: مُسْلِماَتٌ
  • Jama’ taksir: أَقْلاَمٌ
  1. Alif

Tanda alif digunakan untuk benda ganda atau mutsanna. Contoh: كِتاَباَنِ

  1. Wawu

Tanda wawu dipakai pada jama’ mudzakkar salim dan asmaul khomsah. Contoh:

  • Jama’ mudzakkar: مُسلِموْنَ
  • Asmaul khomsah: أَبوكَ

Isim Manshub

Tanda-tanda yang dimiliki oleh isim manshub adalah sebagai berikut:

Baca Juga : Contoh Isim Ghoiru Munshorif

  1. Fathah

Tanda fathah digunakan pada isim mufrad dan isim jama’ taksir. Contoh:

  • Mufrad: قاَدَ السَّاءِقُ السَّياَرَةَ
  • Jama’ taksir: شَرَحَ المُدَرِّسُ النُّصُوصَ
  1. Ya’

Tanda ya’ dipakai ketika sahabat muslim menggunakan mutsanna dan jama’ mudzakkar salim. Contoh:

  • Mutsanna: قاَبَلتُ المُدَرِّسَينِ
  • Jama’ mudzakkar salim: كاَنَ الَّعِبُوْنَ مُتَنَافِسِينَ
  1. Kasroh

Tanda kasroh dipakai pada jama’ muannats salim saja. Contoh: رَأَيتُ المُمَرِّضاتِ

  1. Alif

Tanda alif digunakan untuk asmaul khamsa saja. Contoh: شَاهَدْتُ أخاكَ


Isim Majrur

Isim majrur adalah isim yang berirab khafadh atau dijarr-kan. Sedangkan khafadh adalah suatu I’rab yang telah ditandai dengan kasroh. Selain kasroh, khafadh juga bisa ditandai dengan penggantinya yakni ya’ dan fathah. Berikut contoh kalimat isim majrur:

Baca Juga : Contoh Isim Nakirah

مُحَمَّدٍ – أُسْتَاذٍ – طَالِبٍ


Macam-Macam Isim Mabni

Terdapat delapan macam isim yang termasuk ke dalam isim mabni, yakni:


  • Isim Dhomir

Isim dhomir adalah salah satu isim yang dimanfaatkan sebagai pengganti mutakallim, ghaib, dan mukhathab. Dalam bahasa Indonesia, isim dhomir merupakan kata ganti. Isim ini tidak memiliki bentuk yang mutlak pada saat diidhafatkan dan ketika berdiri sendiri.


  • Isim Isyaroh

Isim isyaroh adalah isim yang dipakai sebagai penunjuk sesuatu hal atau biasa dikenal dengan kata tunjuk. Hukum dari segala macam jenis isim isyaroh adalah mabni. Yang termasuk isim isyaroh adalah sebagai berikut:

(هَذَا), (هَذِهِ), (ذَلِكَ), (تِلْكَ), (هُنَاكَ)


  • Isim MaushulIsim Maushul

Maushullsim maushul merupakan isim yang bermanfaat untuk menghubungkan dua atau lebih kalimat menjadi satu kalimat. Isim ini tidak bisa berdiri tanpa adanya shilah maushul atau kalimat penjelas. Yang termasuk ke dalam isim maushul adalah (مَنْ), (مَا), (الَّذِيْ), (الَّتِيْ), dan lain-lain.


  • Isim Syarat

Isim syarat merupakan salah satu isim yang membutuhkah sebuah jawaban. Isim ini berfungsi sebagai penghubung dua kalimat. Kalimat pertama pada isim ini menjadi syarat, sedangkan kalimat kedua merupakan jawaban. Yang termasuk ke dalam isim syarat adalah (مَنْ), (مَا), (مَتَى), (أَيَّانَ), (أَيْنَ), (أَيْنَمَا), (أَنىَّ), (حَيْثُمَا), (كَيْفَمَا), dan (أَيُّ).

Baca Juga : Contoh Isim Dhomir


  • Isim Istifham

Isim istifham adalah isim yang dipakai untuk menanyakan sesuatu hal atau lebih dikenal dengan kata tanya. Kata yang termasuk ke dalam isim istifham adalah (مَنْ), (مَا), (مَتَى), (أَيْنَ), (كَيْفَ), (كَمْ), dan (أَيُّ).


  • Sebagian Isim Zharaf

Sebagian isim zharaf merupakan isim mabni dan sebagian lagi isim mu’rab. Isim zharaf yang termasuk ke dalam isim mabni adalah (حَيْثُ), (أَمْسِ), (الْآنَ), (إِذْ), (إِذَا), (أَيْنَ), dan ثُمَّ جَلَسْتُ حَيْثُ كُنْتَ جَالِسًا


  • Isim Fi’il

Isim fi’il adalah salah satu isim mabni yang di dalamnya mengandung makna fi’il. Meskipun mengandung makna fi’il, namun isim tidak memiliki tanda-tanda fi’il. Kata yang termasuk ke dalam isim fi’il adalah (هَيْهَاتَ), (قَطْ), (آمِيْنَ), (حَيَّ), dan lain-lain.


  • Adad Murakkab

Adad murakkab adalah angka 11 hingga 19 kecuali angka 12.

baca Juga : Contoh Isim Ma’rifat

Penting sekali bagi sahabat muslim semua untuk mempelajari isim mu’rab dan isim mabni. Tujuan mempelajari isim tersebut adalah memudahkan sahabat muslim mengidentifikasi kata, sehingga dapat memahami maksud kalimat dengan tepat.

4.7/5 - (40 votes)