Hai Sahabat Muslim. Sudahkah Sahabat Muslim semua mempelajari tentang athaf dalam tata bahasa Arab kalian? Jika belum, Sahabat Muslim sebaiknya mengenal dan mempelajari huruf athaf dari sekarang. Dengan mempelajarinya, Sahabat Muslim dapat memahami ayat-ayat Alquran dengan lebih mudah. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk cari tahu semua tentang huruf tersebut di sini.
Table of Contents
Apakah Huruf Athaf itu?
Athaf merupakan kata dalam bahasa Arab yang letaknya mengikuti kata lain. Hampir sama seperti na’at yang mengikuti man’ut, athaf ini terletak di belakang ma’thuf alaih. Dengan kata lain athaf adalah kata yang menghubungkan dua kata.
Baca Juga : Pengertian Hamzah Istifham
Menurut ilmu nahwu, athaf ini berfungsi untuk menyamakan atau menghubungkan. Di samping itu, bentuknya juga haraf. Seperti juga kata sambung dalam bahasa Indonesia, kata sambung dalam bahasa Arab ini juga ada berbagai macam. Contohnya adalah وَ (dan), فَ (lalu), ثُمَّ (kemudian), dan lain sebagainya. Huruf-huruf tersebut dibagi menjadi dua jenis, yaitu athaf bayan dan athaf nasak.
Athaf Bayan
Jenis athaf ini jarang digunakan. Meski demikian, Sahabat Muslim tetap harus mengetahuinya. Apa yang dimaksud dengan athaf bayan adalah tabi’ (kata yang mengikuti) yang hampir seperti na’at yaitu berfungsi menambah kejelasan kata sebelumnya. Dengan kata lain, huruf ini merupakan tabi’ yang menjelaskan matbu.
Contoh athaf bayan dapat Sahabat Muslim amati dalam contoh ini.
عَمْرٍوأَبُو زَيْدٌ جَاءَ
Arti dari kalimat tersebut adalah ‘telah datang Zaid Abu Amrin.’ Pada kalimat ini, yang merupakan kata bayan (tabi’/penjelas) adalah عَمْرٍوأَبُو yang berarti Abu Amrin. Sedangkan mubayyan (kata yang dijelaskan) adalah زَيْدٌ.
Baca Juga : Pengertian dan Ketentuan Munada
Athaf Nasak
Jenis athaf ini sangat umum digunakan. Selain itu, ada banyak contoh penggunaannya yang dapat Sahabat Muslim lihat di dalam ayat Alquran. Athaf nasak merupakan tabi’ yang mengekor matbu’nya, akan tetapi dipisahkan oleh salah satu athaf. Sehingga, Sahabat Muslim dapat menemukan ma’thuf (kata yang mengikuti) dan ma’thuf alaih (kata yang diikuti) pada kalimat yang dihubungkan oleh athaf nasak.
Jenis athaf ini terdiri dari 9 huruf.
-
وَ = dan
Athaf وَ sangat umum digunakan. Huruf tersebut berfungsi untuk menghubungkan fi’il (kata kerja) dengan fi’il. Di samping itu, ia juga berfungsi untuk menghubungkan isim (kata benda) dengan isim. Kedua fi’il atau isim tersebut memiliki kedudukan yang sama.
Contoh penggunaan athaf وَ ini adalah:
حَضَرَ الطَّالِبُ وَالمُدَرِّسُ
Artinya, ‘murid dan guru datang.’ Dari kalimat ini, Sahabat Muslim dapat melihat bahwa athaf و menghubungkan dua isim, yaitu murid dan guru. Selain itu, keduanya memiliki kedudukan yang sama. Sahabat Muslim hanya tahu bahwa ‘murid dan guru’ telah datang tanpa tahu siapa yang datang duluan.
Baca Juga : Pengertian Tawabi
-
فَ = lalu
Athaf فَ tersebut dapat menghubungkan dua isim ataupun fi’il. Namun, keduanya tidak terjadi pada rentang waktu yang sama. Meski terdapat jarak waktu antara ma’thuf dan ma’thuf alaih, namun jarak tersebut hanya singkat.
Inilah contoh kalimat yang menggunakan athaf فَ
حَضَرَ الطَّالِبُ فَأبُوْهُ
Arti dari kalimat tersebut adalah ‘murid datang lalu ayahnya.’ Kedatangan murid dan ayahnya ini hanya berselang sangat singkat.
-
ثُمَّ = kemudian
Athaf ثُمَّini memiliki fungsi yang hampir sama dengan athaf فَ, yaitu menghubungkan sesuatu yang terjadi pada waktu yang berbeda. Akan tetapi, jarak waktunya lebih lama.
Contoh penggunaannya adalah:
حَضَرَ الطَّالِبُ ثم َالمُدَرِّسُ
Arti dari kalimat tersebut adalah ‘murid datang kemudian bapak guru.’
-
حَتىَّ = hingga
Kata ini agak jarang dipakai dalam ayat Alquran. Contoh kalimat dengan athaf ini dapat Sahabat Muslim lihat di bawah ini
أَكَلْتُ السَّمَكَةَ حَتَّى رَأْسَهَا
Jika diartikan, kalimat tersebut berarti ‘saya makan ikan hingga kepalanya.’
Baca Juga : Pengertian Athof dan Fungsinya
-
أَوْ = atau
Jika dalam bahasa Indonesia, athaf أَوْ berfungsi sebagai kata penghubung pilihan. Kata ini biasanya dapat ditemui dalam kalimat tanya, larangan, atau suruhan. Dalam tata bahasa Arab, kalimat tersebut dikenal sebagai kalimat insya’.
Penggunaan athaf ini dapat Sahabat Muslim amati pada contoh.
خُذِ القَلَمَ أَوِ الوَرَقَةَ
Jika diartikan, kalimat tersebut berarti ‘ambilkan pulpen atau kertas.’
-
أَمْ = atau
Athaf أَمْ memiliki arti yang sama dengan athaf أَوْ, yaitu atau. Akan tetapi, kalimat yang menggunakan athaf أَمْ biasanya ditambah dengan persamaan antara dua objek yang dipilih.
Contoh kalimat untuk athaf ini adalah:
أَخَالِدٌ حَضَرَ أَمْ عَلِيٌّ
Arti dari kalimat tersebut yaitu ‘apakah Khalid ataukah Ali yang datang.’
-
بَلْ = tetapi
Kata ini berfungsi untuk menghubungkan dua hal yang sifatnya berkebalikan. Dalam athaf بَلْ ini, hukum ma’thuf alaih (kata yang diikuti) dibatalkan oleh ma’thuf (kata yang mengikuti).
Contoh:
ظَهَرَ عَلَى الأَمْوَاجِ زَوْرَقٌ بَلْ بَاخِرَةٌ
Arti dari contoh tersebut adalah ‘di atas ombak itu nampak sebuah perahu dayung, tetapi kapal api.’
-
لاَ = bukan
Athaf ini juga memiliki fungsi menghubungkan dua hal yang saling berlawanan. Contoh penggunaan athaf لاَ dalam Alquran cukup jarang ditemukan. Meski demikian, huruf ini cukup aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Pengertian Taukid
Contoh:
زَيْدٌ لَا عُمَرٌ جَاءَ
Arti dari contoh kalimat ini adalah ‘Umar yang datang bukan Zaid.’
-
لكِنْ = akan tetapi
Kata لكِنْ berfungsi untuk menyatakan pengecualian. Contoh penggunaannya dapat dilihat pada kalimat di bawah ini.
مَاجَاءَ الطُلاَّبُ لكِنْ حَسَنٌ
Arti dari kalimat tersebut adalah ‘murid-murid tidak datang, kecuali Hasan.’
Baca Juga : Contoh Huruf Jazm
Itulah semua huruf athaf yang penting untuk dipelajari oleh semua Sahabat Muslim. Dengan mempelajarinya, Sahabat Muslim tidak hanya dapat memahami arti ayat Alquran dengan baik. Namun, huruf tersebut juga sangat berguna untuk berkomunikasi dalam bahasa Arab.