Tahukah sahabat muslim semua bahwa di dalam Bahasa Arab, kata dibagi menjadi tiga jenis yaitu isim, fi’il, dan juga huruf. Secara sederhana, isim dapat diartikan sebagai kata benda atau segala sesuatu yang berupa benda, dapat berupa benda hidup maupun benda mati. Pada pembahasan kali ini, kami akan membahas salah satu jenis dari isim yaitu isim jamak taksir.
Jika dilihat berdasarkan jumlah bendanya, isim dibagi menjadi tiga jenis yaitu isim mufrod yang jumlah bendanya hanya satu, isim mutsanna yang jumlah bendanya adalah dua, dan juga jamak taksir yang kali ini akan kita bahas secara lengkap.
Sumber : Pengenalan Asmaul Khomsah Beserta dengan Contohnya
Table of Contents
Pengertian Jamak Taksir
Jika diartikan secara bahasa, jamak berarti banyak dan taksir berarti pecah sehingga jamak taksir memiliki pengertian secara bahasa adalah isim (kata) yang dipecah menjadi banyak. Banyak dalam hal ini maksudnya adalah makna dari kata tersebut yang tidak hanya satu.
Adapun pengertian dari jamak taksir menurut ilmu nahwu merupakan lafaz yang berubah dari bentuk mufradnya, di mana awalnya isim jamak taksir berbentuk mufrod namun kemudian lafaznya berubah. Contohnya adalah kata كُتُبٌ yang berarti buku berasal dari bentuk mufradnya yaitu كِتَابٌ.
Ketentuan Perubahan dalam Jamak Taksir
Seperti yang sebelumnya sudah kami jelaskan, untuk membentuk jamak taksir sahabat muslim bisa merubah lafaz dari bentuk mufradnya. Adapun ketentuan mengenai perubahan bentuk lafaz sendiri terdiri dari enam buah, di mana keenam ketentuan atau peraturan tersebut adalah:
Baca Juga : Metode Tamyiz
-
Adanya Perubahan Harokat
Perubahan yang terjadi pada lafaz karena adanya perubahan harokat. Contoh perubahan yang terjadi karena adanya perubahan harokat misalnya adalah اَسَدٌ yang berarti singa berubah menjadi اُسُدٌ di mana perubahan yang dapat sahabat muslim cermati adalah harokat yang awalnya merupakan fathah berubah menjadi dhammah.
-
Adanya Penambahan Huruf
Perubahan yang terjadi pada lafaz karena adanya penambahan huruf. Contoh lafaz yang berubah karena adanya penambahan huruf adalah dari bentuk mufrad صِنْوٌ yang artinya adalah kembar kemudian menjadi صِنْوَانٌ.
-
Adanya Pengurangan Huruf
Perubahan yang terjadi pada lafaz karena adanya pengurangan huruf. Sedangkan contoh lafaz yang mengalami perubahan dari bentuk mufradnya karena pengurangan huruf adalah نِعْمَةٌ yang dalam Bahasa Indonesia berarti nikmat kemudian berubah menjadi bentuk jamaknya yaitu نِعَمٌ.
Baca Juga : Pengertian Huruf Jer
-
Adanya Perubahan Harokat dan Penambahan Huruf
Perubahan yang terjadi pada lafaz karena adanya perubahan harokat dan juga penambahan huruf Untuk ketentuan perubahan ini, contoh lafaznya adalah رَجُلٌ yang awalnya berbentuk mufrad berarti anak laki – laki kemudian berubah menjadi bentuk jamaknya yaitu رِجَالٌ yang berarti beberapa anak laki – laki.
-
Adanya Perubahan Harokat dan Pengurangan Huruf
Perubahan yang terjadi pada lafaz karena adanya perubahan harokat dan juga pengurangan huruf. Contoh untuk perubahan harokat dan pengurangan huruf terjadi kepada bentuk mufrad رَسُولٌ yang berarti rasul menjadi bentuk jamaknya yaitu رُسُلٌ.
-
Adanya Perubahan Harokat disertai dengan Penambahan dan Pengurangan Huruf
Perubahan yang terjadi pada lafaz karena adanya perubahan harokat disertai dengan penambahan dan pengurangan huruf. Pada ketentuan perubahan yang terakhir dan yang paling banyak perubahannya jika dibandingkan dengan ketentuan lainnya ini.
Contoh yang bisa sahabat muslim cermati adalah lafaz غُلَامٌ yang dalam bentuk mufradnya berarti pemuda kemudian berubah bentuk menjadi bentuk jamaknya غِلْمَانٌ yang dalam Bahasa Indonesia berarti beberapa pemuda.
Baca Juga : Rumus I’rab
Pembagian Jamak Taksir dan Polanya
Jika sahabat muslim lihat menurut polanya, jamak taksir ini dapat dibedakan menjadi dua jenis atau dua pola, yaitu jamak taksir qillah yang hitungan banyak di dalamnya merupakan tiga hingga sepuluh, dan jamak taksir katsrah yang hitungan banyak di dalamnya dimulai dari sebelas dan kemudian hingga seterusnya.
Adapun terkait dengan pola perubahan bentuk mufrad menjadi bentuk jamak, berikut adalah pola – polanya:
- Pola dari bentuk mufrad فعل menjadi bentuk jamak – أَفْعَالٌ
- Pola dari bentuk mufrad فعل menjadi bentuk jamak – فِعَالٌ
- Pola dari bentuk mufrad فعل menjadi bentuk jamak – فُعُوْلٌ
- Pola dari bentuk mufrad فعل menjadi bentuk jamak – أَفْعِلاَعُ
- Pola dari bentuk mufrad فعل menjadi bentuk jamak – فِعْلاَنٌ
- Pola dari bentuk mufrad فعلة menjadi bentuk jamak – فُعَلٌ
- Pola dari bentuk mufrad فعلة menjadi bentuk jamak – ات ~
- Pola dari bentuk mufrad فاعل menjadi bentuk jamak – فُعَّالٌ
- Pola dari bentuk mufrad فاعل menjadi bentuk jamak – فَوِاعِلُ
- Pola dari bentuk mufrad فاعل menjadi bentuk jamak – فُعَلَاءُ
- Pola dari bentuk mufrad فاعل menjadi bentuk jamak – فُعَالٌ
- Pola dari bentuk mufrad مفعل menjadi bentuk jamak – مَفَاعِلُ
- Pola dari bentuk mufrad مفعلة menjadi bentuk jamak – مَفَاعِلُ
- Pola dari bentuk mufrad أَفْعِلاَءُ menjadi bentuk jamak – فعيل
- Pola dari bentuk mufrad أَفْعِلاَءُ menjadi bentuk jamak – فعيل
- Pola dari bentuk mufrad فَعْلَى menjadi bentuk jamak – فعيل
- Pola dari bentuk mufrad فَعَائِلُ menjadi bentuk jamak – فعيلة
- Pola dari bentuk mufrad فُعُلٌ menjadi bentuk jamak – فعيلة
Baca Juga : Pengenalan Mengenai Wazan, Istilah di dalam Ilmu Sharaf
Begitulah pembahasan mengenai jamak taksir. Semoga sahabat muslim semua bisa mengerti pembahasan di atas, sehingga bisa mengaplikasikannya.