Resensi Novel Pulang-Pergi

Posted on

Resensi Novel Pulang-Pergi

Berbagai kisah petualangan ketika merantau memang memiliki kesan yang mendalam bagi seseorang. Kisah seperti ini tergambar jelas dalam novel Pulang-Pergi. Sebelum membaca novel karya Tere Liye tersebut, alangkah lebih baiknya membaca resensi novel Pulang-Pergi.

Di dalam resensi novel ini, Sahabat akan mendapatkan berbagai informasi lengkap tentang novel Pulang-Pergi. Misalnya, identitas buku, sinopsis, kelebihan, kekurangan, dan pesan moral. Pasti Sahabat semakin penasaran, bukan? Yuk, langsung simak informasi lengkapnya di sini!

Resensi Novel Pulang-Pergi

Lihat Juga : Resensi Novel Si Anak Pelangi

Sebagai salah satu penulis ternama di Indonesia, Tere Liye memang selalu menghadirkan cerita-cerita menarik di setiap karyanya. Penggambaran setiap kisah pun sangat jelas dan detail sehingga pembaca seolah-olah dibawa masuk ke dalam cerita.

Begitu pula cerita dalam karyanya yang berjudul Pulang-Pergi. Melalui karyanya yang satu ini, ia ingin menceritakan petualangan merantau suka maupun duka dari tokoh utama. Sebelum membaca sinopsis-nya, ketahui dulu tentang identitas buku ini ya!

  • Judul Buku : Pulang-Pergi
  • Penulis : Tere Liye
  • Tahun Terbit : Januari 2021
  • Genre : Fiksi Action
  • Penerbit : Sabak Grip Nusantara
  • ISBN : 9786329554521
  • Jumlah Halaman : 417 Halaman
  • Harga : Rp 89.000

Sinopsis Novel Pulang-Pergi Tere Liye

Lihat Juga : Resensi Novel Lumpu

Setelah melalui petualangan panjang dalam novel Pulang (2015) dan Pergi (2018), sosok Bujang harus kembali menempuh petualangan mendebarkan yang diceritakan dalam novel Pulang-Pergi.

Kisah Bujang kembali dimulai ketika ia mendapat pesan dari Krestiny Otets, pemimpin brotherhood Bratva. Pesan tersebut berisi bahwa Bujang harus bertunangan dengan Maria, putri Otets.

Bujang yang saat itu ada di pusaran makam mamak dan bapaknya pun segera pergi ke tempat Otets. Jika ia tidak pergi, maka Otets akan meratakan makam kedua orang tuanya. Bujang pergi menemui Otets ke Rusia bersama dengan Salonga dan Junior.

Bujang berharap Salonga bisa membantunya untuk membujuk Otets agar menunda atau membatalkan pertunangan Bujang dengan Maria. Ya, karena sebenarnya Bujang merasa keberatan dengan pertunangan tersebut.

Namun, ketika di Rusia, Bujang bertemu dengan Thomas, seorang ahli keuangan. Thomas hadir menemui Otets untuk membantunya dalam merencanakan keuangan.

Acara pertunangan yang semula sudah direncanakan malah berubah menjadi acara pernikahan. Bujang merasa sangat kesal karena ia juga tidak dapat menolak atau kabur. Ya, tentunya karena Bujang tidak ingin membuat masalah dengan penguasa shadow economy terkuat di Rusia.

Namun, hal yang tak terduga tiba-tiba terjadi. Di tengah acara, puluhan tukang pukul Black Widow menyerang dengan brutal. Kelompok ini sebenarnya dikembangkan oleh Natascha, pemimpin tukang pukul Otets yang kini malah berkhianat.

Pertarungan dan pertumpahan darah tidak dapat dihindari dan akhirnya Otets  terbunuh. Natascha pun akhirnya menguasai Bratva. Beruntungnya, Bujang, Salonga, Maria, Junior, dan Thomas berhasil kabur dari pertempuran itu.

Natascha yang mengetahui bahwa Bujang dan empat orang lainnya kabur akhirnya memakai pembunuh bayaran untuk membunuh mereka. Ya, Natascha akan resmi menjadi pimpinan Bratva jika Bujang, Salonga, Maria, Junior, dan Thomas terbunuh.

Bujang, Salonga, Maria, Junior, dan Thomas pun akhirnya harus menghadapi banyak kelompok pembunuh bayaran di tengah pelarian mereka. Namun, sayangnya di tengah pelarian mereka malah bertemu dengan sosok yang tak terduga.

Bagaimana kisah pelarian Bujang, Salonga, Maria, Junior, dan Thomas? Apakah mereka berhasil selamat dari kejaran para pembunuh bayaran? Apakah mereka bisa melawan balik Natascha dan merebut kembali kekuasaan Bratva? Siapakah sosok tak terduga yang mereka temui di pelarian?

Pastinya Sahabat sangat penasaran dengan kisah pelarian mereka, bukan? Nah, Sahabat bisa langsung membaca novel Pulang-Pergi untuk mengikuti petualangan seru mereka!

Lihat Juga : Resensi Novel Si Putih

Kelebihan dan Kekurangan Novel Pulang-Pergi

Sebuah karya selalu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Novel Pulang-Pergi karya Tere Liye juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

1.     Kelebihan

Kelebihan novel ini adalah cerita yang dikemas sangat menarik. Penggambaran aksi seru dan menegangkan dalam pelarian tokoh-tokoh utamanya bisa membuat pembaca merasakan ketegangannya. Cerita dalam novel ini juga selalu membuat pembaca penasaran.

Selain itu, latar belakang cerita yang mengelilingi berbagai negara juga membuat pembaca bisa memiliki gambaran tentang negara-negara tersebut. Pengetahuan tentang kosakata bahasa asing pun bisa bertambah dengan membaca novel ini.

Gaya bahasa yang digunakan Tere Liye juga sangat mudah dipahami. Pemilihan kata yang tepat untuk digunakan juga menjadi salah satu kelebihan novel Pulang-Pergi.

2.     Kekurangan

Apa kekurangan novel Pulang-Pergi Tere Liye? Novel ini memang memiliki sedikit kekurangan. Namun, kekurangan ini tidak terlalu berpengaruh pada ceritanya.

Novel Pulang-Pergi memang memiliki alur kisah kelanjutan dari novel-novel sebelumnya karya Tere Liye. Namun, penerbit novel Pulang-Pergi berbeda dengan penerbit novel-nobel sebelumnya. Akibatnya, cover buku pun berubah atau tidak satu konsep dengan novel lainnya yang masih berhubungan.

Selain itu, gaya penulisan juga sedikit berubah karena berganti penerbit.

Lihat Juga : Resensi Novel Janji

Pesan Moral dalam Novel Pulang-Pergi

Novel Pulang-Pergi memiliki pesan moral yang sangat erat hubungannya dengan kerja sama, kekompakan, dan solidaritas. Pesan ini tersampaikan dengan jelas melalui kisah Bujang, Maria, Salonga, Thomas, dan Junior ketika menghadapi permasalahan.

Mereka bisa saling mendukung dan membantu satu sama lain. Selain itu, sikap mereka yang tenang dan tidak terburu-buru ketika menghadapi masalah juga bisa menjadi pesan moral yang baik untuk Sahabat.

Novel ini juga memiliki pesan agar masing-masing anggota dalam satu tim harus mampu memendam ego masing-masing dan saling mendengarkan pendapat anggota lainnya. Strategi yang disusun bersama-sama dengan penuh pertimbangan juga memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi.

Lihat Juga : Resensi Novel Jingga dan Senja

Resensi novel Pulang-Pergi karya Tere Liye di atas bisa menjadi gambaran umum untuk Sahabat sebelum memutuskan untuk membeli novel tersebut. Jika penasaran dengan keseruan kisah para tokoh, maka sebaiknya Sahabat langsung membaca novel Pulang-Pergi ya!

Lihat Juga : Resensi Novel Hujan Bulan Juni

5/5 - (3 votes)
Pemuda Muslim Yang Selalu Memperbaiki Hati dan Diri #Programmer #Blogger #Desainer