Hamzah Istifham: Pengertian, Kaidah Penulisan, Fungsi,Contoh

Posted on

Sahabat muslim pasti sering kan bertanya tentang 2 hal bersamaan? Misalnya lebih suka kopi atau teh? Apakah akan berangkat ke Bandung atau Jakarta? Semua pertanyaan tersebut dalam bahasa Indonesia bisa dijawab dengan opsi yang benar, misalnya kopi atau Jakarta. Tapi dalam bahasa Arab, sahabat muslim harus menggunakan hamzah istifham.Hamzah Istifham

Hamzah yang dimaksud dalam konteks pertanyaan tersebut adalah sebuah ungkapan atau ekspresi. Sahabat muslim pasti akan sering menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi jika sahabat muslim berada di negara Timur Tengah yang dalam kesehariannya menggunakan bahasa Arab.

Baca Juga : Pengertian dan Ketentuan Munada


Pengertian

Berdasarkan terminologi bahasa, Istifham artinya adalah kata tanya. Hamzah adalah huruf hijaiyah (أ) yang punya banyak fungsi. Definisi dari kalimat istifham yang menggunakan hamzah terletak pada susunan penulisannya. Kalimat tanya yang menggunakan hamzah hanya bisa digunakan jika si penanya tersebut ingin mendapatkan kepastian jawaban.

Contoh mudahnya seperti yang sudah dijelaskan di atas. Misalnya sahabat muslim ingin bertanya dalam bahasa Arab seperti:

  • Kamu sudah makan atau belum?
  • Kamu tinggal di rumah atau di kos?
  • Kamu masih SMA atau sudah kuliah?
  • Anda sudah menikah atau masih single?
  • Kamu kuliah di PTN atau PTS?
  • Umurmu 20 atau 22 tahun?
  • Apakah sepatu yang kau pakai baru atau bekas?
  • Rumahmu yang warna cat merah atau kuning?

Kalimat-kalimat tanya tersebut membutuhkan jawaban penegasan. Sahabat muslim yang mengajukan pertanyaan tersebut pasti ingin menegaskan satu di antara dua pilihan yang ditanyakan tersebut kan? Saat sahabat muslim ingin mengajukan pertanyaan jenis ini, maka wajib hukumnya menyematkan huruf hamzah.

Baca Juga : Pengertian Tawabi

Huruf hamzah dalam kalimat ini juga dibaca sesuai tajwidnya. Biasanya hamzah pada awal kalimat ditandai dengan pelafalan “a”. Kemudian pada kata penanda berikutnya, hamzah mengikuti tajwid huruf di belakangnya. Meskipun hamzah dalam kalimat tersebut tidak menambahkan artian apa-apa, tapi jadi penanda bahwa kalimat tanya ini adalah sebuah penegasan.

Hal yang berbeda jika sahabat muslim ingin mengajukan pertanyaan yang jawabannya ya atau tidak. Sahabat muslim tidak bisa menggunakan huruf hamzah. Sahabat muslim harus menulis pertanyaan ini dengan format yang berbeda menggunakan kata “hal”. Pertanyaan semacam ini dikenal dengan sebutan tashdiq.


Kaidah Penulisan

Penulisan huruf hijaiyah dalam bahasa Arab punya aturan baku yang sahabat muslim harus ikuti. Termasuk saat sahabat muslim ingin menuliskan pertanyaan penegasan (istifham). Cara menyisipkan huruf hamzah memiliki aturan baku yaitu:

  1. Aturan penggunaan hamzah untuk kalimat istifham hanya boleh digunakan untuk memastikan jawaban. Ciri khas pertanyaannya adalah menggunakan 2 opsi yang berlainan. Hamzah untuk istifham tidak boleh digunakan pada jenis pertanyaan yang jawabannya “ya” atau “tidak”.
  2. Kata “atau” yang digunakan untuk penegasan 2 hal menggunakan am (أَمْ). Jika sahabat muslim ingin menulis kata “atau” di luar kalimat tanya, maka harus menggunakan au (أَوْ).
  3. Huruf hijaiyah hamzah harus diletakkan sebelum kata benda pertama dan juga kedua.
  4. Huruf hamzah pada kata pertama (penegasan pertama) diberi harakat fathah.

Baca Juga : Pengertian Athof dan Fungsinya


Contoh Penulisan Hamzah Istifham

Bagaimana sahabat muslim bisa mengidentifikasi apakah sebuah kalimat bahasa Arab merupakan pertanyaan istifham atau pertanyaan biasa? Sahabat muslim bisa melihat dari susunan kata dan penggunaan hamzah. Sahabat muslim juga bisa belajar menulis kalimat tanya istifham ini. bagaimana panduannya?

  1. Buat kata perbandingan untuk dua hal. Sahabat muslim di sini bisa menggunakan contoh “malas” dan “rajin”.
  2. Kemudian tuliskan kalimat tanya lebih dulu dalam bahasa Indonesia, misalnya “Apakah dia adalah seorang yang malas atau rajin?”
  3. Selanjutnya, Anda bisa mengubahnya menjadi tulisan Arab yang benar yaitu أَ كَسْلاَنُ هُوَ أَمْ مُجْتَهِدٌ
  4. Perhatikan kalimat dalam huruf hijaiyah tersebut. Sahabat muslim bisa melihat adanya hamzah sebelum kata kaslaanu (malas) dan mujtahidun (rajin).
  5. Perhatikan pula penggunaan kata “atau” di tengah kalimat. Pada kalimat di atas, kata “atau” ditulis dengan “am”.

Baca Juga : Pengertian Taukid


Alat Kata Tanya yang Lain

Selain menggunakan hamzah, kalimat tanya dalam bahasa Arab biasanya juga diberi imbuhan kata lain. Tapi kata-kata tersebut digunakan untuk jenis kata tanya yang berbeda. Sahabat muslim bisa mempelajari juga penggunaan kata tambahan berikut ini:

  • Hal untuk pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak.
  • Man untuk menanyakan siapa (manusia).
  • Maa untuk menanyakan penegasan sebuah nama benda atau orang.
  • Mata’a untuk menanyakan perihal waktu lampau atau yang akan datang.
  • Ayyaana untuk menanyakan periode waktu yang luar biasa.
  • Aina menanyakan tujuan (tempat).
  • Kaifa (bagaimana)
  • Annaa (bagaimana)
  • Kam (berapa)
  • Ayyu (memilih di antara dua golongan).

Baca Juga : Na’at dan Man’ut, Penjelasan Lengkap!

Menyusun kalimat tanya yang bertujuan untuk menegaskan satu dari dua hal bisa dilakukan dengan hamzah istifham. Huruf hamzah dalam kalimat tersebut sangat penting keberadaannya. Huruf itu pula yang membuat kalimat tanya ini berbeda dari jenis lainnya.

5/5 - (37 votes)