Resensi Novel Lumpu

Posted on

Lumpu merupakan salah satu judul novel yang sudah ditunggu-tunggu oleh penggemar karya Tere Liye. Ya, Lumpu merupakan buku ke sepuluh dari serial Bumi. Penasaran, bukan? Lebih baik Sahabat baca dulu resensi novel Lumpu sebelum membelinya ya!

Melalui resensi ini, Sahabat akan memahami isi novel Lumpu secara keseluruhan. Ada juga sinopsis novel Lumpu yang bisa dibaca terlebih dahulu. Yuk, langsung saja simak resensi novel Lumpu di bawah ini!

Identitas Novel

Lihat Juga; Resensi Novel Si Putih

Novel Lumpu adalah novel ke sepuluh dalam serial Bumi. Novel ini melanjutkan petualangan dari Selena di novel berjudul Selena dan novel Nebula sebelumnya. Alangkah lebih baiknya sebelum membaca novel Lumpu, Sahabat membaca dulu dua novel sebelumnya ya. Identitas buku novel Lumpu, yaitu:

  • Judul Buku : Lumpu
  • Penulis : Tere Liye
  • Tahun Terbit : 2021
  • Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
  • Kota Terbit : Jakarta
  • ISBN : 9786020652283
  • Halaman : 376 Halaman
  • Ukuran buku : 20 cm
  • Harga : Rp 85.000

Sinopsis Novel Lumpu Tere Liye

Lihat Juga; Resensi Novel Janji

Di akhir cerita novel Nebula sebelumnya, kesalahan besar Selena membuat Mata harus mengorbankan dirinya. Selain itu, Tazk juga harus kehilangan kekuatannya akibat serangan Lumpu. Selena pun akhirnya harus ditawan oleh Lumpu dan tidak bisa melarikan diri.

Kisah dalam novel Lumpu dimulai dariĀ  kehadiran kembali sosok Raib, Ali, dan Seli yang membuat misi penyelamatan untuk Miss Selena, guru Matematika mereka.

Langkah pertama yang mereka lakukan adalah mencari keberadaan Tamus. Mengapa mereka mencarinya? Ya, karena mereka tahu Tamus adalah orang kedua selain Miss Selena yang menjadi incaran Lumpu.

Mereka bertiga pergi ke tempat persembunyian Tamus di Distrik Gunung-Gunung Terlarang. Namun, di tengah perjalanan mereka diserang oleh Fala-tara-tana IV yang merupakan Ketua Konsil lama dari klan Matahari. Ua merupakan teman Tamus setelah lepas dari Penjara Bayangan Bawah Bayangan.

Ketika Raib, Ali, dan Seli sedang menghadapi Fala-tara-tana IV, Tamus ikut menyerang mereka. Di tengah pertempuran, sosok Lumpu tiba-tiba keluar dari sebuah portal. Lumpu langsung menyerang Tamus dan Fala-tara-tana IV.

Lumpu saat ini sudah hampir mengalahkan Tamus, tetapi Raib, Ali, dan Seli membantu Tamus untuk melarikan diri. Lho, kenapa ketiga sahabat itu malah menolong Tamus? Ternyata mereka bertiga berharap nantinya Tamus bisa membantu mereka mengalahkan Lumpu.

Tamus pun akhirnya memberi tahu bahwa mereka harus pergi ke puing kapal Aldebaran. Ketika hampir sampai di lokasi itu, Tamus malah melarikan diri dan bahkan membawa Ily. Ali tidak kehabisan akal, karena ternyata Ali sudah memasang alat pelacak pada Ily.

Raib, Seli, dan Ali pun akhirnya kembali menelusuri jejak Tamus agar bisa mencari tahu cara melumpuhkan Lumpu. Perjalan panjang mereka lakukan di berbagai daerah untuk kembali menemui Tamus.

Mereka datang ke sebuah gedung di daerah Ibu Kota Tishri karena kemungkinan Tamus dan Ily ada di sana. Mereka meminta salah satu penghuni gedung bernama Eins untuk membantu. Eins sebenarnya adalah ilmuwan sekaligus mantan guru di ABTT.

Namun ternyata, Eins selama ini diancam oleh Tamus yang meminta bantuannya untuk menerjemahkan sebuah tabung bercahaya dari Tamus.

Tiba-tiba di atap gedung terlihat Tamus sedang membawa lly. Raib, Seli, dan Ali pun segera mencegah Tamus agar tidak kabur lag. Namun, sayangnya Tamus berhasil kabur dan membawa Ily. Tidak disangka sesaat setelah Tamus pergi, Lumpu tiba-tiba datang dengan mengejutkan.

Pertarungan mereka bertiga dengan Lumpu pun terjadi. Pertarungan tersebut membuat Ali kehilangan kekuatannya. Eins dengan segera membawa mereka pergi.

Eins membantu mereka bertiga untuk bernegosiasi dengan Tamus. Negosiasi terjadi di puing kapal Aldebaran. Namun, Lumbu tiba-tiba kembali datang dan membuat keributan besar. Di sini Lumpu berhasil mengambil kekuatan Tamus.

Tiba-tiba sebuah bantuan datang dari Kosong dan Lambat. Mereka pun membantu untuk melawan Lumpu. Pertempuran sengit pun terjadi di antara mereka. Lambat berhasil dikalahkan oleh Lumpu.

Lantas, apa yang terjadi selanjutnya? Apakah Lumpu berhasil memenangkan pertarungan dan mendapatkan apa yang ia inginkan? Lalu bagaimana keadaan Miss Selena? Apakah Raib, Seli, dan Ali bisa menyelamatkan Miss Selena?

Pasti Sahabat sangat penasaran, bukan? Langsung saja ikuti kelanjutan petualangan mereka dengan membaca novel Lumpu ya!

Kelebihan dan Hal Menarik dalam Novel Lumpu

Lihat Juga : Resensi Novel Jingga dan Senja

Apa kelebihan dan hal menarik dari novel Lumpu karya Tere Liye?

Sebagai bagian dari serial Bumi, di dalam novel ini sebenarnya akan dikisahkan sebuah rahasia yang baru diketahui Raib tentang kedua orang tua kandungnya. Ya, ini menjadi hal yang paling menarik dan ditunggu para penggemar serial Bumi.

Misi penyelamatan Miss Selena juga sangat menegangkan dan membuat pembaca semakin penasaran. Terlebih karena beberapa kali Tamus sempat melarikan diri.

Semua pertarungan dan petualangan digambarkan dengan sangat baik oleh Tere Liye. Gaya bahasa dan kepenulisan juga mudah dimengerti.

Menariknya, novel Lumpu memiliki banyak pesan moral yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Lihat Juga : Resensi Novel Berjuta Rasanya Karya Tere Liye

Pesan Moral dalam Novel Lumpu

Setiap novel karya Tere Liye selalu bisa menghadirkan pesan moral yang berharga. Melalui novel Lumpu, ia juga menyisipkan berbagai pesan moral, yaitu:

  • Harus saling memaafkan.
  • Kerja sama dalam tim sangat penting.
  • Tolong menolong dalam keadaan sulit walaupun dengan musuh sendiri.
  • Belajar untuk terus gigih dan pantang menyerah untuk mencapai tujuan.

Baca Juga; Resensi Novel Hujan Bulan Juni

Resensi novel Lumpu di atas merupakan gambaran tentang novel ke sepuluh serial Bumi karya Tere Liye. Pastinya setelah membaca resensi tersebut, Sahabat semakin penasaran bukan?

Nikmati langsung kisah petualangan seru dari Ali, Raib, dan Seli untuk menyelamatkan Miss Selena! Tentunya dengan datang ke toko buku dan langsung membeli novel Lumpu karya Tere Liye!

Baca Juga : Resensi Novel Sepotong Hati

4.6/5 - (17 votes)