Resensi Novel Selamat Tinggal

Posted on

Resensi Novel Selamat Tinggal

Tere Liye selalu bisa menghadirkan pesan-pesan penuh makna dalam setiap novel karyanya. Salah satu novel yang penuh dengan pesan kehidupan adalah novel yang berjudul Selamat Tinggal. Sahabat bisa membaca resensi novel Selamat Tinggal di sini sebelum memutuskan untuk membelinya.

Melalui resensi, Sahabat bisa mengetahui informasi lengkap tentang identitas buku, sinopsis, kelebihan, kekurangan, dan pesan moral yang disampaikan dalam novel. Penasaran, bukan? Yuk langsung simak resensi dari novel Selamat Tinggal!

Resensi Novel Selamat Tinggal

Lihat Juga : Resensi Novel Pulang-Pergi

Novel Selamat Tinggal terbit tahun berapa? Berapa harga Novel Selamat Tinggal karya Tere Liye? Berikut ini informasi tentang identitas buku yang perlu Sahabat ketahui untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, yaitu:

  • Judul : Selamat Tinggal
  • Penulis : Tere Liye
  • Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
  • Tahun Terbit : 2020 (Cetakan Pertama)
  • Jumlah Halaman : 360 Halaman
  • ISBN : 9786020647821
  • Harga : Rp 85.500

Sebelum dicetak pada akhir tahun 2020, novel Selamat Tinggal sebenarnya pernah hadir dalam versi digital pada bulan Mei 2020. Namun, versi digital novel Selamat Tinggal masih belum ada sentuhan editing dari pihak penerbit.

Sinopsis Novel Selamat Tinggal

Lihat Juga : Resensi Novel Si Anak Pelangi

Novel Selamat Tinggal menceritakan tentang kehidupan seorang penjaga toko buku “Berkah” bernama Sintong Tinggal. Selain menjadi penjaga toko buku, ia juga merupakan mahasiswa Fakultas Sastra dengan julukan “Mahasiswa Abadi”.

Julukan ini ia dapatkan karena setelah 7 tahun kuliah, Sintong masih saja belum lulus.

Sintong bekerja di toko buku tersebut dengan berat hati melawan idealismenya. Hal ini karena sebenarnya toko buku yang dijaganya juga menjual buku-buku bajakan. Namun, kesulitan ekonomi yang dialaminya memaksanya tetap bekerja di toko itu untuk membiayai semua keperluannya kuliah.

Sebenarnya dulu Sintong merupakan mahasiswa cerdas dan aktif di kampus. Ia bahkan sering membuat berbagai tulisan hingga dimuat di salah satu koran nasional. Selain itu, Sintong juga pernah menjadi pemimpin redaksi majalah di kampus.

Lalu, kenapa Sinting malah memilih menjadi Mahasiswa Abadi dan terlambat lulus kuliah? Sebenarnya jalan ini bukanlah jalan yang ingin ia lalui. Ya, Sintong menjadi seperti itu karena terlalu teringat kisah cinta dengan teman lamanya di SMA bernama Mawar.

Sintong bahkan kembali dipertemukan dengan Mawar sehingga luka di hatinya kembali terasa begitu perih. Tidak hanya itu, Sintong juga dikejutkan dengan kenyataan hidup yang cukup pahit dari sosok orang yang dulu amat ia sayangi itu.

Selain itu, ada juga kisah pertemuan Sintong dengan seorang perempuan berparas cantik bernama Jess. Keduanya bertemu ketika Sintong sedang menjaga toko buku. Sintong pun langsung memiliki ketertarikan kepada Jess.

Perempuan cantik ini yang akhirnya bisa membuat Sintong kembali membuka hatinya. Sintong pun perlahan mulai berusaha untuk menata hidupnya kembali secara perlahan.

Sintong akhirnya juga memutuskan untuk membuat skripsi menggunakan satu buku yang ia temukan di toko buku Berkah. Di luar dugaan, sebuah buku langka tersebut malah membuat Sintong berpikir lebih keras tentang kehidupan yang selama ini ia jalani.

Buku tersebut merupakan buku yang ditulis oleh Sutan Pane, seorang penulis besar yang menghilang tanpa kabar. Melalui buku itu, Sintong akhirnya seperti merasakan jejak perjalanan Sutan Pane. Ia bahkan menelusuri keberadaan Sultan Pane dengan mengumpulkan fakta-fakta dari setiap karyanya.

Sutan Pane adalah sosok yang memegang teguh idealismenya. Buku karya Sutan Pane telah banyak memberikan inspirasi kepada Sintong hingga tugas akhirnya selesai dengan baik. Selain itu, Sintong bahkan membuat tulisan yang menjadi trending topik di surat kabar nasional.

Bagaimana kisah perjalanan Sintong dalam melewati setiap sisi pahit kehidupannya? Sahabat bisa membaca novel Selamat Tinggal untuk menikmati setiap detail cerita perjuangan Sintong.

Kekurangan dan Kelebihan Novel Selamat Tinggal

Lihat Juga : Resensi Novel Lumpu

Sama seperti novel lainnya, novel Selamat Tinggal karya Tere Liye juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Novel Selamat Tinggal disajikan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Ada jua beberapa istilah kekinian yang membuat buku ini cocok dibaca para remaja.

Selain tokoh utama yang memiliki karakter kuat, tokoh-tokoh pendukung dalam novel ini juga memiliki karakter yang kuat dan memberikan inspirasi. Tema yang diangkat juga sangat menarik. Jarang ada penulis novel yang mengambil tema isu pembajakan karya dan plagiarisme lho.

Sedikit kekurangan dari novel Selamat Tinggal yaitu ada kisah misteri Sultan Pane yang diceritakan kurang dalam, bahkan terkesan dipaksakan.

Pesan Moral yang Disampaikan dalam Novel Selamat Tinggal

Lihat Juga : Resensi Novel Si Putih

Secara garis besar, novel Selamat Tinggal merupakan novel dengan cerita cinta pertama, patah hati, kebohongan, dan kepalsuan yang erat kaitannya dengan kehidupan di masa perkuliahan. Banyak kejadian yang sama dengan realitas masyarakat Indonesia.

Ya, kehidupan manusia memang tidak selalu berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Sang Pemilik Kehidupan yang memiliki hak penuh untuk mengatur dan menetapkannya. Kadangkala ada saatnya seseorang harus bergandengan dengan apa yang sangat ia benci, tetapi ia harus ikhlas menerimanya.

Itulah pesan utama yang ingin disampaikan penulis melalui novel ini. Tere Liye menyampaikan pesan moral tersebut dengan sangat baik melalui setiap cerita yang dialami para tokoh dalam Selamat Tinggal.

Baca Juga : Resensi Novel Jingga dan Senja

Resensi novel Selamat Tinggal karya Tere Liye di atas bisa menjadi gambaran umum untuk Sahabat sebelum membeli novelnya. Pastinya membaca novel Selamat Tinggal akan memberikan kesan tersendiri yang membekas di hati Sahabat.

Kisah perjuangan hidup seorang Sintong akan memberikan banyak inspirasi untuk menjalani hidup yang kadang memang tidak selalu sesuai dengan harapan kita. Jadi apa lagi yang ditunggu? Langsung beli dan baca novel Selamat Tinggal ini ya!

Baca Juga : Resensi Novel Janji

5/5 - (2 votes)
Pemuda Muslim Yang Selalu Memperbaiki Hati dan Diri #Programmer #Blogger #Desainer