Resensi Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Posted on

Resensi Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Ada yang unik dari novel karya Tere Liye, pantas saja banyak yang mencari resensi novel Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin. Mulai dari tokoh, jalan cerita, hingga pesan yang disampaikan sangat tidak bisa ditebak.

Tidak salah, kalau akhirnya mendapatkan rating cukup tinggi di kalangan pecinta novel romansa dan perjalanan hidup. Sahabat penasaran seperti apa kisah dalam novel tersebut?

Identitas Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Baca Juga; Resensi Novel Pukat

Buat yang penasaran, identitas lengkap dari buku ini tinggal cek informasi berikut. Mulai dari judul hingga nomor ISBN, supaya tidak salah ketika akan membeli buku yang asli hasil karya Tere Liye.

  • Judul : Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
  • Penulis : Tere Liye
  • Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
  • Tahun Terbit : 2010
  • Jumlah Halaman : 264 halaman
  • ISBN : 978-979-22-5780-9
  • Terbit Cetak : Cetakan ke-33 pada tahun 2018

Sinopsis Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Baca Juga : Resensi Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu

Kisah yang diangkat pada novel ini agak unik dari kebanyakan cerita fiksi panjang, yaitu kisah anak remaja yang jatuh hati pada pria terpaut 14 tahun lebih tua darinya.

Adalah Tania, seorang anak perempuan yang terpaksa putus sekolah karena kondisi hidup. Dia menjadi pengamen bersama adiknya bernama Dede. Mereka setiap hari mencari uang untuk membantu ekonomi keluarga.

Sejak kecil, Tania hanya tinggal dengan sang ibu karena sang ayah meninggal akibat penyakit TBC. Dia terpaksa tinggal di rumah yang terbuat dari kardus, sang ibu tak mampu membayar kontrakan yang sudah menunggak sampai tiga bulan.

Tania dan Dede mengamen dengan naik turun bis, pernah juga mengalami kondisi menyedihkan ketika kakinya tertusuk paku payung namun dibantu oleh sosok seorang lelaki bernama Danar.

Sejak mengenal Danar itulah, kehidupan Tania dan keluarga berubah. Dia pindah ke rumah kontrakan yang lebih layak, lalu bisa meneruskan sekolah begitu juga Dede. Tamat SD, Tania mendapatkan beasiswa untuk sekolah di Singapura.

Namun sebelum berangkat, sebuah kejadian memilukan membuat Tania sempat down. Yaitu ketika sang ibu meninggal dunia dan dia harus menghadapi kenyataan bahwa hanya dia dan Dede yang harus tetap melanjutkan hidup.

Diapun melanjutkan sekolah ke Singapura dan masih berhubungan dengan Danar, yang disebutnya sebagai malaikat. Berkat Danar, mimpinya sekolah setinggi-tingginya bisa terwujud dan tentunya dapat pula membuat almarhumah sang ibu bangga.

Lulus SMP sebagai peringkat kedua terbaik, Tania melanjutkan SMA masih di Singapura. Saat itulah dia mulai paham, bahwa rasa yang dimilikinya untuk sosok Danar adalah cinta. Ada rindu menggebu dan keinginan untuk selalu bersama.

Danar tak paham dengan perasaannya kala itu, dia masih menganggap Tania sebagai sosok yang sudah dia bantu dan menjadi adiknya sendiri. Alhasil, Danar yang sudah memiliki kekasih memutuskan untuk menikah dengan pujaan hatinya yang bernama Ratna.

Tania sangat terpukul dengan pernikahan tersebut, dia memilih tidak hadir dan menjauh dari kehidupan Danar. Namun Danar malah terlambat menyadari bahwa dia sebenarnya juga mencintai Tania.

Ketika Ratna sedang mengandung, Danar bertemu dengan Tania dan mengungkapkan perasaannya. Tania tidak menerima karena Danar sudah memiliki istri, apalagi sang istri sedang mengandung anak mereka.

Baca Juga; Resensi Novel Burlian

Kelebihan dan Kekurangan Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Memang bukan sebuah kisah novel biasa, oleh karena itu banyak kelebihan dari buku setebal 264 halaman ini. Termasuk juga beberapa kekurangan, meskipun tidak terlalu signifikan. Coba cek lanjutan resensi novel Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin berikut ini.

Kelebihan

  • Memberi Motivasi

Jalan hidup Tania memberikan motivasi kepada pembaca, untuk tidak pernah putus asa dalam menjalani hidup. Terutama yang sedang berada di bangku sekolah hingga kuliah.

Selama kemauan untuk belajar itu ada, maka akan muncul kesempatan untuk menggapai cita-cita dan kesuksesan.

  • Bahasa Mudah Dipahami

Penggunaan bahasa dalam novel ini tergolong sangat familiar untuk pembaca, sehingga tidak perlu kamus bahasa Indonesia untuk paham semua kosakata yang digunakan.

Hal ini juga yang menjadi salah satu alasan, mengapa novel garapan Tere Liye tahun 2010 tersebut masuk dalam salah satu karya best seller.

  • Pelajaran Soal Cinta

Berbicara soal cinta dari sudut pandang novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, memberikan pelajaran tentang rasa cinta yang bisa dimiliki oleh siapa saja kepada siapapun. Seperti cinta yang dirasakan Tania untuk Danar, walaupun umur mereka terpaut jauh.

  • Pelajaran Soal Pengorbanan

Tania berusaha mengorbankan perasaannya, ketika melihat Danar memutuskan untuk menikahi Ratna. Walaupun sakit, namun dia tetap melanjutkan hidup untuk mencapai impiannya menjadi orang sukses.

  • Mampu Membuat Pembaca Larut

Membaca novel terbitan Gramedia Pustaka Utama ini, memang perlu menyediakan tisu cukup banyak. Ada berbagai kondisi dimana pembaca dibuat hanyut dengan kesedihan, seperti saat ibu Tania meninggal dan ketika Danar akan menikah dengan Ratna.

Seperti mengaduk-aduk perasaan, Tere Liye berhasil menciptakan rasa luar biasa bagi pembaca.

Baca Juga; Resensi Novel Sunset Bersama Rosie

Kekurangan

  • Tulisan Salah

Hanya ada sedikit tulisan salah, pada bagian percakapan Tania bersama Dede. Tapi, tidak mempengaruhi secara signifikan pada keseluruhan isi.

  • Tidak Untuk Semua Umur

Karena bertemakan romansa, maka novel ini lebih cocok dibaca untuk kalangan remaja hingga dewasa dan tidak untuk semua umur.

Unsur Intrinsik Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Unsur intrinsik yang terdapat di dalam novel ini diantaranya soal tokoh, dimana ada sosok Tania yang gigih, sabar, dan penyayang. Lalu ada Danar yang sangat peduli pada sesama, Dede sosok lucu dan selalu mendukung sang kakak.

Kemudian unsur alur yang dibuat maju mundur, seiring bergejolaknya emosi pembaca untuk segera mengetahui bagaimana ending cerita.

Termasuk salah satu best seller, mungkin sahabat perlu mengoleksi novel ini. Apalagi setelah membaca resensi novel Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin lengkap, tentu juga penasaran seperti apa kehidupan Tania selanjutnya.

Baca Juga; Resensi Novel Bidadari-Bidadari Surga

4.4/5 - (5 votes)
Pemuda Muslim Yang Selalu Memperbaiki Hati dan Diri #Programmer #Blogger #Desainer