Islam mengajarkan kepada umatnya untuk mempercayai kitab lain selain Al-Qur’an. Salah satu kitab yang diturunkan oleh Allah SWT adalah Kitab Zabur. Barangkali sudah ada yang tau Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi siapa, namun belum mengetahui secara jelas sejarah penurunannya.
Dalam Kitab Zabur sendiri berisikan beberapa aturan yang juga belum diketahui oleh banyak orang. Ada juga asal usul sebutan yang dikenal di kalangan masyarakat dan lain sebagainya. Pembahasan mengenai detail Kitab Zabur akan dibahas kali ini.
Baca Juga : Kitab Injil Diturunkan Kepada Nabi Isa
Table of Contents
Kitab Zabur Diturunkan Kepada Nabi Siapa?
Kata “Zabur” diambil dari kata “zabaro-yazburu-zabrun” yang memiliki makna tulisan, maka dapat diterjemahkan bahwa Zabur merupakan kitab yang tertulis. Di agama Islam sendiri sudah ada surat yang menerangkan kepada siapakah Kitab Zabur ini diturunkan. Berikut isi surat An-Nisaa’ ayat 163 :
“Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya, dan Kami telah mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya; Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami telah memberikan kitab Zabur kepada Daud.”
Dari isi surat tersebut, dapat disimpulkan dan dibuktikan bahwa Kitab Zabur ini diturunkan ke Nabi Daud AS. Penurunan kitab ini bertujuan agar Nabi Daud AS mendapatkan petunjuk dan membimbing umatnya sendiri yang tidak lain adalah kaum Bani Israil.
Baca Juga : Bacaan Ratib Al Idrus
Sejarah Turunnya Kitab Zabur
Latar belakang turunnya Kitab Zabur adalah terjadinya peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Nabi Daud AS kepada Jalut. Jalut merupakan seorang laki-laki sombong dan pada saat itu tidak beriman kepada Allah SWT.
Atas alasan itulah kemudian Nabi Daud AS membunuhnya. Keberhasilan ini membuat Nabi Daud AS menjadi lebih terkenal dibandingkan sebelumnya dan berada titik tertinggi kepercayaan kaumnya. Bagi kaum Bani Israil, hal tersebut memang sebuah prestasi, namun tidak bagi Nabi Daud AS.
Bagi Nabi Daud AS, tindakan yang dilakukan tadi atas dasar kecintaannya kepada Allah SWT dan agama yang dianut. Oleh karena itulah, beberapa hari setelah kejadian tersebut Nabi Daud AS mengasingkan diri, bersembunyi dan bertaubat kepada Allah SWT atas tindakan yang dilakukan.
Ketika Nabi Daud AS masih di masa mengasingkan diri, beliau tidak henti hentinya memuliakan Allah SWT. Pada saat itulah Allah SWT kemudian memilih Nabi Daud AS untuk diberi Kitab Zabur dan diminta untuk mengajarkannya ke umatnya sendiri.
Isi Kandungan Kitab Zabur
Dalam bahasa Arab, Kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud AS disebut sebagai mazmur atau diambil dari kata jamak mazamir. Berbeda lagi jika dilihat dari sudut pandang Bahasa Ibrani, kitab ini disebut sebagai mizmor.
Sedangkan di Bahasa Ethopia sama-sama disebut mazmur, namun untuk Bahasa Suriani sedikit berbeda karena disebut sebagai mazmor. Dapat disimpulkan bahwa kitab ini merupakan kumpulan mazmur atau dikenal sebagai nyanyian rohani yang dianggap suci.
Baca Juga : Pengertian Yaumul Baats
-
Nyanyian
Dari sejarah yang ada, Kitab Zabur memiliki 150 nyanyian atau mazmur yang dinyanyikan oleh Nabi Daud AS. Jumlah yang tidak terlalu sedikit ini berasal dari pengalaman yang telah beliau alami selama masa hidupnya. Berikut tipe nyanyian secara umum :
- Nyanyian yang berisikan tentang ratapan para jamaah atau umatnya.
- Nyanyian tentang ratapan dan doa masing-masing umat.
- Nyanyian untuk para raja dahulu.
- Nyanyian yang digunakan untuk kebaktian atau memuji Tuhan.
- Nyanyian individu yang digunakan untuk mengucapkan syukur atas segala sesuatu yang telah diberikan oleh Tuhan.
-
Perjanjian Lama
Meskipun terdapat 150 nyanyian kudus yang sekarang ini masuk ke Perjanjian Lama, namun hanya sekitar 73 saja yang berasal dari Nabi Daud AS. Tentang penetapan Zabur sendiri, dikatakan Allah SWT telah mewariskan bumi kepada orang-orang yang saleh.
Penetapan tersebut dapat dilihat di Mazmur Daud di Perjanjian Lama. Dalam Al-Quran juga sudah dijelaskan di surat Al-Nabiya (21) : 105 yang menegaskan tentang Zabur dan pewarisnya kepada siapa. Berikut isi surat tersebut :
Baca Juga : Keutamaan Luar Biasa dari Sholawat Fatih
“Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuz bahwasanya bumi ini dipusakai oleh hamba-hamba-Ku yang saleh.”
Jika diperhatikan, dalam surat tersebut terdapat sebutan “Lauh Mahfudz” dan ini juga terdapat di Kitab Zabur. Menurut Zabut, sebutan tersebut merupakan catatan yang berisi tentang ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Perjanjian Lama, tepatnya Mazmur 25:12-13 telah disebutkan bahwa :
“Siapakah orang yang takut kepada Tuhan, Kepadanya Tuhan menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Orang itu sendiri akan menetapkan dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi.”
Dari Mazmur 25:12-13 inilah yang menjadi salah satu referensi bahwasanya tidak ada perbedaan tauhid dan akidah antara Nabi Muhammad SAW dan Nabi Daud AS. Keduanya merupakan orang yang saleh dan dijadikan sebagai khalifah di bumi.
Baca Juga : 7 Khasiat Zikir Hari Selasa
Apa Perbedaan Kitab Zabur dengan Kitab Al-Quran?
Jika dijelaskan seluruhnya, akan ada banyak perbedaan antara Kitab Zabur dengan Kitab Al-Quran. Meskipun demikian, keduanya memiliki isi dan makna yang berbeda, namun dijadikan sebagai pedoman hidup bagi penganutnya
Perbedaan yang dapat dilihat dengan jelas adalah di dalam Kitab Zabur tidak memiliki hukum syariat. Berbeda dengan Al-Quran memiliki hukum tersebut dan menyempurnakan yang belum sempurna dari kitab-kitab yang telah ada.
Kebanyakan Zabur berisikan tentang nyanyian, nasihat dan doa. Sedangkan untuk Al-Quran sendiri berisi secara lengkap, baik itu hukum tentang kehidupan, perintah Allah SWT dan hal-hal penting lainnya.
Baca Juga : Keistimewaan Hizib Nashor
Setelah mengetahui Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS, Sahabat Muslim boleh saja mempelajari untuk menambah pengetahuan. Jika memang ilmu yang didapatkan bermanfaat, bisa disebarkan ke orang lain, namun pastikan sudah mencerna informasi dengan baik.