Apa Yang Dimaksud Dengan Yaumul Mizan

Posted on

Sahabat muslim pasti meyakini adanya kiamat atau akhir zaman. Setelah kiamat terjadi, manusia harus melalui hari akhir. Salah satu hari akhir tersebut adalah yaumul mizan. Agar dapat lebih meyakini adanya hari tersebut, sahabat muslim harus tahu arti yaumul mizan. Namun, meyakini dan memahami artinya saja tidak cukup, sahabat muslim juga tidak boleh lupa menabung bekal untuk di akhirat nanti.Arti Yaumul Mizan


Arti Yaumul Mizan

Secara bahasa, yaumul berarti hari, sedangkan mizan adalah timbangan atau alat pengukur berat sesuatu. Sehingga, yaumul mizan diartikan sebagai hari penimbangan. Hari tersebut benar-benar akan datang setelah hari kiamat. Pada hari itu, manusia akan ditimbang amalnya untuk menentukan apakah mereka akan masuk surga atau neraka.

Baca Juga : Makna Dari Yaumul Hasyr

Dalil tentang yaumul mizan disebutkan dalam QS Al-Anbiyaa: 47, yang artinya:

“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami akan mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.”

Dapat disimpulkan bahwa timbangan tersebut adalah timbangan yang sangat akurat dan tepat. Sehingga, tidak mungkin salah dalam menimbang amalan manusia. Selain itu, kapasitas dari timbangan tersebut juga luar biasa karena dapat menimbang sesuatu yang sangat kecil dan tentu juga yang sangat besar.

Dalam QS Al-Mu’minuun: 102-103 disebutkan bahwa:

“Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang mendapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam.”

Sehingga, setiap orang akan memperoleh balasan yang sesuai dengan amalannya. Jika ia memiliki amalan baik, maka ia akan memperoleh balasan berupa surga. Sebaliknya, jika ia memiliki amalan buruk, maka ia akan memperoleh balasan berupa neraka.

Baca Juga : Penggunaan Yang Benar Dari Kalimat Lillahi Ta’ala


Kapan Yaumul Mizan Terjadi?

Yaumul mizan terjadi setelah yaumul hisab. Yaumul hisab adalah hari perhitungan yang mana amal manusia akan diperhitungkan. Setelah dihitung, barulah amal tersebut ditimbang pada yaumul mizan. Rangkaian hari akhir tidak berhenti pada yaumul mizan. Setelah hari tersebut dilalui, maka umat manusia akan diwajibkan melewati Shirat al Mustaqim.


Apa yang Ditimbang pada Yaumul Mizan

Ada beberapa pendapat yang berbeda mengenai apa yang akan ditimbang pada saat yaumul mizan, di antaranya adalah:


  • Pelaku Perbuatan

Pendapat yang pertama menyebutkan bahwa apa yang ditimbang pada saat yaumul mizan adalah si pelaku perbuatan. Hal tersebut didasarkan pada beberapa hadist. Salah satunya adalah sabda dari Rasulullah SAW, yang memiliki arti:

“Sesungguhnya pada hari kiamat nanti ada seorang laki-laki yang besar dan gemuk, tetapi ketika ditimbang di sisi Allah, beratnya tidak sampai seberat sayap nyamuk.”

Baca Juga : Penggunaan kalimat Hanya Allah Yang Tahu (Wallahualam) Yang Benar

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa manusia itu sendiri yang akan ditimbang pada timbangan mizan. Meski demikian, seseorang yang berbadan besar saat berada di dunia belum tentu memiliki timbangan yang juga besar saat yaumul mizan. Ada kemungkinan bahwa ia memiliki timbangan amal yang sangat ringan karena kurang beramal.


  •  Amal Perbuatan

Beberapa ulama berpendapat bahwa amal perbuatan lah yang akan ditimbang pada yaumul mizan. Pendapat ini tentu saja didasarkan pada hadist shahih, yang salah satunya berarti:

“Tidak ada sesuatu yang lebih berat ditimbang (di hari kiamat) daripada akhlak yang mulia.” (HR. Turmudzi)

Akhlak seorang manusia diwujudkan dalam perbuatan yang ia lakukan. Oleh sebab itu, dari hadist ini dapat disimpulkan bahwa amal perbuatan yang akan ditimbang. Meski nilai amal atau pahala pada saat manusia hidup di dunia ini tidak terlihat atau bersifat abstrak, namun kelak nilai amal atau pahala akan nampak real dan dapat ditimbang.


  • Catatan Amal Perbuatan

Setiap perbuatan manusia dicatat oleh dua malaikat. Menurut ulama, catatan tersebut kelak akan dikumpulkan dan ditimbang. Pendapat ini didasarkan pada sebuah sabda Baginda Nabi SAW yang tertuang pada sebuah hadist.

Pada hadist tersebut diceritakan bahwa seorang umat Nabi SAW memiliki 99 gulungan catatan dosa yang tiap satu gulungnya sangat panjang, namun ia memiliki satu kebaikan. Maka, Allah pun memberinya sebuah kartu yang bertuliskan kalimat syahadat.

Semua gulungan catatan dosanya lalu diletakkan pada daun timbangan yang satu dan kartu tersebut diletakkan pada daun timbangan yang lain. Dengan seizin Allah, kartu tersebut lebih berat timbangannya dari catatan dosa yang sangat banyak tersebut.

Baca Juga : Arti Alhamdulillah Wa Syukurillah


Perbuatan yang Berat Timbangan Amalnya

Ketiga pendapat ulama di atas tidak ada yang salah karena semuanya didasarkan pada hadist yang shahih. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa apapun yang ditimbang di yaumul mizan kelak, perbuatan dan amalanlah yang menentukan kehidupan seorang manusia di akhirat kelak.

Oleh karenanya, Sahabat Muslim harus mulai mengumpulkan bekal untuk akhirat nanti dengan cara selalu berbuat baik. Perbuatan di bawah ini akan memberatkan timbangan amal Sahabat Muslim saat yaumul mizan:


 

  • Mentauhidkan Allah

Mentauhidkan atau mengesakan Allah adalah sebuah perbuatan yang pahalanya sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari kisah yang disabdakan oleh Nabi SAW sebelumnya. Mentauhidkan Allah harus dilakukan dengan meyakini keesaan-Nya di dalam hati dan banyak membaca laa ilaaha illallah atau syahadat.


  • Menunaikan Semua Kewajiban yang Diperintahkan oleh Allah SWT

Semua kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT memiliki timbangan amal yang berat. Jadi, sahabat muslim tidak boleh lupa untuk menunaikan shalat 5 waktu, puasa, dan zakat. Selain itu, sahabat muslim harus melaksanakan ibadah haji jika mampu.

Baca Juga : Contoh Yang Tepat Menggunakan Kalimat Naudzubillah Min Dzalik


  • Membaca Dzikir dan Kalimat Thoyibah

Membaca dzikir (subhanallah, alhamdulillah, dan allahu akbar) serta kalimat thoyibah (subhanallahi wa bihamdihi dan subhanallahil ‘azhim) dapat memberatkan amal timbangan sahabat muslim. Kalimat-kalimat tersebut ringan di lisan namun berat di timbangan.


  • Menshalatkan dan Mengantarkan Jenazah

Sebuah hadist menyatakan bahwa seorang muslim yang menshalatkan jenazah akan memperoleh 1 qirath. Dan jika ia juga mengantarnya hingga dikuburkan, maka ia mendapat 2 qirath. Qirath adalah ukuran pahala yang digambarkan sebesar gunung.

Baca Juga : Apa Bedanya Syukran Jazilan dengan Syukran Lainnya?

Kini setelah memahami arti yaumul mizan, sahabat muslim tidak boleh lupa untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Sehingga, di hari perhitungan kelak, sahabat muslim akan memiliki timbangan amal yang berat.

5/5 - (35 votes)