Islam memang memiliki berbagai macam wirid ataupun dzikir yang sudah ada sejak zaman dahulu. Namun di era modern saat ini, tidak banyak orang yang mengamalkannya. Padahal dzikir tersebut memiliki banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Salah satu dzikir yang cukup terkenal di kalangan masyarakat adalah Ratib Al Idrus atau yang juga dikenal sebagai Ratib Al Aydrus.
Table of Contents
Pengertian Ratib Al Idrus
Penaamaan dzikir ini tidak terlepas dari penciptanya yang bernama Al Habib Abdullah bin Abu Bakar Alydrus Al-Akbar. Al Habib ini dahulunya merupakan imam bagi para Wali dan orang-orang yang sholeh.
Baca Juga : Pengertian Yaumul Baats
Beliau merupakan ratib mahsyur yang terkenal di berbagai penjuru dunia, terutama bagi umat beragama Islam, termasuk di Indonesia. Ratib Al Aydrus juga dikenal sebagai kitab “Syamsu Sumus” karena menjadi pelopor atau mengawali sebelum ada ratib lainnya, seperti Al Haddad dan Al Attas.
Sama seperti dengan ratib lainnya, Al Idrus merupakan kumpulan dzikir secara berurutan yang diambil dari dari ayat Al-Qur’an dan kalimat dari Rasulullah SAW untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Urutan Membaca
-
Awali dengan Al-Faatihah
Ketika hendak memulai sesuatu yang berhubungan dengan ayat Al-Qur’an, alangkah baiknya untuk mensucikan diri terlebih dahulu dengan berwudhu. Setelahnya, gunakan perlengkapan seperti ketika hendak shalat dan mulailah dengan membaca Al-Faatihah terlebih dahulu sekali saja.
-
Lanjutkan Bacaan Alif Laam Miim
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Alif-laam-miim. Dzalikal kitaabu laa raiba fiihi hudallil muttaqiin. Alladziina yu’minuuna bilghaibi wayuqimunash shalaata wa mimmaa razaqnaahum yunfiquuna. Wal-laziina yu’minuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila min qablika wa bil aakhirati hum yuqiinuun. Ulaa-ika ‘alaa hudam mirrabihim wa ulaa-ika humul muflihuun.
Baca Juga :Keutamaan Luar Biasa dari Sholawat Fatih
“Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.
“(1). Alif laam miim (2). Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi mereka yang bertakwa (3). (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian rizki yang Kami anugrahkan kepada mereka (4). Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat (5). Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan merekalah orang-orang yang beruntung.”
-
Lanjutkan dengan Membaca Ayat Kursi
“(163). Wa ilaa hukum ilaahuw waahid laa ilaaha illaa huwar-rahmaanur-rahiim.”
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang“
Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum, lahuu maa fis samaawaati wamaa fil ardhi, man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi ‘idznihi, ya’lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum walaa yuhiithuuna bisyai-im min ‘ilmihi illaa bi maa syaa-a, wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardho, wa laa ya-uduhu hif-zhuhumaa wa huwal ‘alliyyil ‘azhiim.
Baca Juga : 7 Khasiat Zikir Hari Selasa
“(255). Allah, tiada Tuhan melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus, tidak pernah mengantuk dan tidak pernah tidur. Kepunyaan-Nya segala apa yg ada di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yg ada di hadapan mereka dan yang di belakang mereka. Sedang mereka tidak dapat meliputi sesuatu pun dari ilmu Allah melainkan apa yang Allah kehendaki, Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
-
Lanjutkan Bacaan Surat Al-Baqarah 284-286
Lillaahi maa fissamaawaati wa maa fil ardhli, wa in tubduu maa anfusikum au takhfuuhu yuhasibkum bihillaahu,fayaghfiru liman yasyaa-u wa yu’adzdzibu man yasyaa-u wallaahu ‘alaa kulli syai’in qadiirun.
Aamanar rasuulu bimaa unzila ilaihi mirrabbihii wal mu’minuuna kullun aamana billaahi wa malaaikatihii wakutubihii warusulihii laa nufarriqu baina ahadin mir rusulihii wa qaaluu sami’naa wa atha’naa ghufraanaka rabbanaa wa ilaikal mashiir.
Laa yukallifullaahu nafsan illa wus’ahaa lahaa maa kasabat wa’alaihaa maktasabat, rabbana laa tu-aakhidznaa in nasiinaa au akhtha’naa rabbanaa walaa tahmil ‘alainaa ishran kamaa hamaltahuu ‘alal ladziina min qablinaa rabbanaa walaa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bih, wa’fu’anna waghfirlanaa warhamnaa anta maulaanaa fanshurnaa ‘alal qaumil kaafiriin.
“(284). Kepunyaan Allah segala apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Jika kamu melahirkan apa yang ada di hati kamu atau kamu menyembunyikannya niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan lamu tentang perbuatan itu. Maka Allah mengampuni siapa saja yang dikehendaki-Nya dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
“(285). Rasul (SAW) telah beriman kepada Al Qur’an yg telah diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman, semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, (mereka mengatakan) kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun dari rasul-rasul-Nya, dan mereka mengatakan “kami dengar dan kami taat” (mereka berdo’a) ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepadaMu-lah kami kembali.”
Baca Juga : Keistimewaan Hizib Nashor
“(286). Allah tidak membebani seseorang melainkan lebih dari kemampuannya. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya (mereka berdo’a). Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada oramg-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami janganlah pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami.”
-
Lanjutkan Bacaan Berikut Secara Berurutan
Laa ilaaha illaallaah, Laa ilaaha illaallaah, Laa ilaaha illaallaah, Muhamadur rasulullaah (3x)
“Tiada tuhan yang wajib disembah selain Allah, Muhammad Rasul Allah.”
Subhaanallaahi wa bihamdihii subhaanallaahil ‘azhiim (3x)
“Maha Suci Allah dengan segala puji kepada-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung.”
Subhaanallaahi wa bihamdihii (9x)
“Maha Suci Allah dengan segala puji kepada-Nya.”
Subhananallaahi walhamdulillaahi walaa ilaaha illallaaha wallaahu akbar (3x)
“Maha Suci Allah, dan segala puji hanya khusus bagi Allah, dan tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali hanyalah Allah dan Allah Tuhan Yang Maha Besar.”
-
Lanjutkan Membaca Alhamdulillah dan Astaghfirullah
Alhamdulillaah, Alhamdulillaah, Alhamdulillaahisy syukrulillaah (3x)
“Segala Puji bagi Allah, puji syukur kepada Allah”.
Astaghfirullaaha Astaghfirullaaha Astaghfirullaaha wa ‘atuubu ‘ilaallaah (3x)
“Aku mohon ampunan Allah, dan aku bertobat kepada Allah”.
Asyhadu‘an laa ilaaha illaallaahu Astaghfirullahu As’aluka jannatta wa’audzuu bika minan naar (3x)
“Aku bersaksi tidak ada tuhan yang wajib disembah selain Allah, aku mohon ampunan Allah serta aku memohon surga-Mu, dan aku berlindung dari neraka-Mu”.
Baca Juga : Cara Mengamalkan Hizib Autad
-
Lanjutkan dengan Menyebut Asma Allah
Yaa Lathiifan bi khalqih, Yaa ‘Aaliman bi khalqih, Yaa Khabiiran bi khalqih, ulthuf bina ya Lathiifu, ya ‘Aliimu, ya Khabiir 3x
“Yang Maha Lembut terhadap makhluk-Nya, Yang Maha Mengetahui terhadap makhluk-Nya, Yang Maha Mengamati terhadap makhluk-Nya, berlemah lembutlah kepada kami Yang Maha Lembut, Yang Maha Mengetahui, Yang Maha Mengamati”.
-
Lanjutkan dengan Menjunjung Tinggi Nama Allah
‘Ala Ya Allahu binazhrah minal ‘aini rahiimah.
Tudaawii kulla ma bii min ‘Amradhin saqiimah.
Wahai Allah dengan sebab pandangan-Mu yang penuh kasih sayang.
Engkau sembuhkan segala yang menimpa diriku, dari segala macam penyakit.
Allahuma Shalli ‘Alaa Muhammad Allahuma Shalla ‘Alaihi wa Salam.
Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah atasnya rahmat dan salam.
Allahuma Shalli ‘Alaa Muhammad Yaa rabbi shalli ‘alaihi wasallim.
Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat dan kesejahteraan.
Allahuma Shalli ‘Alaa Muhammad Yaa rabbi shalli ‘alaihi wa aalih.
Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat atasnya dan keluarganya.
Allahuma Shalli ‘Alaa Muhammad Yaa rabbi shalli ‘alan nabiyyiina.
Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah rahmat kepada para Nabi.
Allahuma Shalli ‘Alaa Muhammad Yaa rabbi wardla ‘anish shahaabah.
Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah keridhlaan kepada para Sahabat.
Allahuma Shalli ‘Alaa Muhammad Yaa rabbi wardla ‘anis-sulaalah.
Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah keridhlaan atas anak keturunannya.
Allahuma Shalli ‘Alaa Muhammad Yaa rabbi wardla ‘anil masyaayikh.
Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah keridhlaan kepada para guru.
Allahuma Shalli ‘Alaa Muhammad Yaa rabbi wardla ‘anil a-immah.
Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah keridhlaan kepada para pemimpin.
Allahuma Shalli ‘Alaa Muhammad Yaa rabbi warham waalidiinaa.
Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah kasih sayang kepada orang tua kami.
Allahuma Shalli ‘Alaa Muhammad Yaa rabbi warham kulla muslim.
Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah kasih sayang kepada kaum muslimin.
Allahuma Shalli ‘Alaa Muhammad Yaa rabbi warham kulla mudzib.
Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah kasih sayang kepada orang yang berdosa.
Allahuma Shalli ‘Alaa Muhammad Yaa rabbi waghfir lii dzunuubii.
Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah ampunilah dosa-dosa hamba.
Allahuma Shalli ‘Alaa Muhammad Yaa rabbi wastur lii ‘uyuubii.
Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah tutupilah aib-aib kami.
Allahuma Shalli ‘Alaa Muhammad Yaa rabbi waksyif lii kurubii.
Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah lepaskanlah kesulitan kami.
Allahuma Shalli ‘Alaa Muhammad Yaa rabbi wakfi kulla mu’dzii.
Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah hentikanlah setiap orang yang menyakiti hamba.
Allahuma Shalli ‘Alaa Muhammad Yaa rabbi washlih kulla muslih.
Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah kebaikan setiap orang yang berbuat baik
Allahuma Shalli ‘Alaa Muhammad Yaa rabbi warhamnaa jamii’an.
Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah berilah kasih sayang kepada kami semuanya.
Allahuma Shalli ‘Alaa Muhammad Yaa rabbi warhamnaa bi rahmatika.
Ya Allah rahmatilah atas Nabi Muhammad, Ya Allah kasih sayangilah kami dengan rahmat-Mu.
Allahuma Shalli ‘Alaa habiibika sayyidina Muhammadin wa aalihi wa shahbihi wa sallama.
Ya Allah rahmatilah atas Kekasih-Mu Nabi Muhammad, keluarga serta sahabatnya dan dengan kesejahteraan.
Baca Juga : Hizib Nawawi dan Keutamaannya
-
Lanjutkan Membaca Al-Faatihah dan Doa
“Illaa ruuhil musthafaa sayyidinaa wahabiibinaa wasyafi’iinaa waqurrati a’yuninaa Muhammadin Shallallaahu ‘Alaihi Wasallama. Tsumma ilaa arwaahi aaba-ihi wa ikhwanihi minal anbiyaa-I wal mursaliina wa aali kullin minhum washshaabati ajma’iina. Khushuushan alkhulafaur rasyidiina saadatinaa Abu Bakar wa Umar wa Utsman wa Ali wa’an baqiyyatish shahaabati wattabi’iina wa taabi’it tabi’ina lahum bi ihsaanin ilaa yaumid diini tsumma ilaa arwaahi sayyidatinaa Khadijati Al-Kubra wa ‘Aisyah ar-Ridha wa Khushuushan sayyidatinaa Fathimah Az-Zahra wawaladaihaa Al-Imam Hasan wal Husaini wa dzuriyyatihimaa aljami’i.
tsumma ilaa ruuhi sayyidina Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad bin Ali Ba’Alawy wa ushuulihi wa furuu’ihi, tsumma khushuushan ilaa ruuhi shaahibil haadza raatib sulthaanil mala-I waImamil auliyaa-i wa ghautsii akaabir syamsusy syamuus wa muhyin nufuusi Al-Habib Abdullah bin Abu Bakar Al-Idrus wa aulaadihis saadaatil aqhtaab Husain wa Alwy wa Syekh wa Abu Bakar wa dzurriyyatihim aljami’i minhum Al-Habib Ismail bin Ahmad Al-Idrus wal Habib Salim bin Abdullah Al-Idrus wal Habibana shahibul maqam Quthbil Aqhtaab Al-Habib Husein bin Abu Bakar Al-Idrus wa syekh Abdul Qadir shaahib Luar Batang Jakarta,
wa Al-Habib Husein bin Abdullah Al-Idrus Purwakarta, wa jamii’is silsilati Al-Idrusiyyati wa jamii’I saadaatinaal ‘Alawiyyina wal a-Immatil mujtahidiina wal ulamaa-il ‘aamiliina wash shufiyyatil muhaqqiqiina wal jamii’i ‘Auliyaa-ika min ahli ardhi was samaawaati Al-ahyaai wal amwaati wa ahlidz dzikri wat tauhid wa masyakhihi haadzihii baldaati ajma’iina bi annallaahal yaghfirullaahum wa yarhamhum wayu’lii daraajatihim fil jannati wa yu’iidu ‘alainaa min barakatihim wa asraarihiim wa anwaariihim wa ‘uluumihim wa syafa’atihim wa karaamaatihim fii diin wa dun-yaa wal akhiirati.
tsumma ilaa hadhraati waliwalidiina wamintasaba ilaina wali’awladina wa azwajiina wa dzuriyaatina wa ahli baitina wa ikhwaninaa wa ashhaabina wa ‘liman ahabbanaa fiika waliman ahsana ilaina wa mu’alimiina fid-diin wa dzawiil huquuqi ‘alainaa ajma’in wa masyaikhinaa fid-diini khaashshatan wa amwaatil muslimiina ‘ammaatan khushushan man laa zaa-ira lahu walaa dzakira lahu bi annallaaha yataghasysyaahum bi rahmati
Baca Juga : Khasiat dan Manfaat Hizib Barqi
wal maghfiraati wa yuskinuhumul jannata wa annallaaha yarhamul muslimiina wa yughiitsuhum wayushlihul imaama wal ummata war raa’iya war ra’iyyata wa yu-allifu baina quluubihim fii khairin wayarfa’ul qahtha wal ghalaa-a wal juura wal fitana wal wabaa-a wa jami’il anwaa’il balaa-i min baladinaa khashshatan wamin saa-iri buldaanil muslimiina ‘ammatan wayarzuqunaa ziyaadatan
fil ’ilmi wabaraakatan fii umri wabaraakatan fir rizqii wa baraakatan fii’ilmi wabaraakatan fii dzuriyyatihi wabaraakatan fii ahli baitiihii washihhatan fil jismi wasa’aatan fir rizqii wataubatan qablal mauti wa syahaadatan ‘indal mauti wa haunan fii sakaaratil mauti wamaghfiraatan ba’dal mauti wa’afwan ‘indal hisaabi wa amaanan minal ‘adzaabi wan nadhra ilaa wajhikal kariimi yaa Allahu yaa Rahiim wabitamaami kulli su’lin wa ma’muulin. Wa ilaa hadhratir rasuul sayyidina wahabibina wasyafi’ina waqurrati a’yuninaa Musthafa Maulana Muhammad shallallaahu alaihi wa aalihii wa shahbihi wa sallama.”
Keutamaan Mengamalkannya
-
Memberikan Ketenangan Jiwa
Pada umumnya membaca Al-Qur’an memang memberikan ketenangan jiwa bagi banyak orang. Hal ini juga berlaku bagi sahabat muslim yang membaca rangkaian dzikir dari Al Aydrus ini.
Apabila dibaca dengan tenang, tidak terburu-buru dan meresapi setiap ayat yang dibaca, nantinya akan mendapatkan kedamaian di hati dan jiwa. Jiwa yang mungkin sebelumnya merasa resah karena suatu hal menjadi lebih tenang dan lebih baik.
Dengan demikian, sahabat muslim bisa melanjutkan aktivitas atau menjalani aktivitas dengan keadaan yang lebih tenang dan tentunya percaya akan perlindungan serta pertolongan dari Allah SWT.
-
Dipermudah dalam Mencari Ilmu
Sudah menjadi tugas manusia untuk menuntut ilmu setinggi mungkin, mencari pengalaman, dan membagikannya kepada banyak orang agar ilmu tersebut tidak putus. Proses pencarian ilmu tentunya tidaklah mulus dan ada rintangan yang harus dihadapi.
Kendala yang seringkali dijumpai adalah kesulitan dalam mencerna atau mengingat ilmu yang baru saja didapatkan. Ini karena konsentrasi masing-masing individu berbeda dan tentu ada faktor lain yang mempengaruhinya.
Namun, dengan melakukan dzikir Ratib Al Aydrus ini setidaknya bisa membersihkan pikiran sejenak dan kembali fokus. Membacanya secara rutin juga dipercaya dapat mempermudah seseorang dalam menuntut ilmu yang diinginkan, tentunya dalam hal kebaikan.
-
Dikabulkan Hajatnya
Sebagian besar orang tentunya memiliki hajat seumur hidupnya, baik itu yang masih dalam angan-angan ataupun sudah jalan untuk memenuhi hajat tersebut. Dalam mendapatkan ataupun menjalankan hajat, tentunya tidak terlepas dari rintangan yang harus dihadapi.
Melakukan dzikir ratib ini dipercaya dapat mempermudah seseorang dalam memenuhi hajatnya. Namun, ketika mengamalkan dzikir ratib ini haruslah dengan hati yang baik, bukan karena ingin hajatnya dikabulkan, lalu hatinya menggebu-gebu untuk segera mendapatkan hajat tersebut.
Apabila demikian, yang terjadi justru akan lebih sulit dalam mencapai hajat dan tidak diridhoi oleh Allah SWT.
-
Memohon agar Diberi Keimanan dan Tauhid yang Lebih Kuat
Di era modern saat ini, keimanan seseorang sangatlah dibutuhkan, terlebih jika sudah muncul berbagai macam isu agama yang terjadi di lingkungan sekitar. Ada berbagai cara untuk meningkatkan keimanan dan tauhid agar lebih kuat, salah satunya dengan dzikir ratib satu ini.
Sahabat muslim bisa mengamalkannya setiap hari atau ketika senggang, namun sebisa mungkin untuk diusahakan membacanya dalam sepekan.
Ini karena secara tidak langsung sahabat muslim bisa memohon agar dikuatkan segi iman dan tauhid, serta dihindarkan dari hal-hal yang dilarang agama.
Baca Juga : Keutamaan dan Tata Cara Membaca Hizib Bahr
-
Dimudahkan Rezeki
Setiap orang memiliki porsi rezeki sendiri dan sudah diatur sesuai kehendak Allah SWT. Ada berbagai cara untuk mendapatkan rezeki yang halal dan barokah.
Namun, apabila sahabat muslim ingin dimudahkan dalam mendapatkan rezeki, alangkah baiknya mengamalkan dzikir Al Idrus setiap hari sebelum hendak berpergian.
Satu hal yang perlu dicatat adalah sahabat muslim juga harus mengimbanginya dengan usaha. Pasalnya, doa tanpa adanya usaha tidaklah lengkap dan pincang.
Rezeki yang diberikan oleh Allah SWT juga tidak bisa ditebak, bisa jadi diberikan rezeki kesehatan, kecukupan pangan ataupun yang lainnya. Apapun itu, sebaiknya disyukuri karena tidak semua bisa mendapatkannya.
-
Memohon agar Meninggal dalam Keadaan Husnul Khotimah
Hampir seluruh umat muslim di dunia menginginkan meninggal dalam keadaan baik atau yang lebih dikenal sebagai husnul khotimah. Faktanya adalah tidak banyak orang yang meninggal dalam keadaan tersebut karena sudah tertulis takdirnya oleh Allah SWT.
Dengan membaca dzikir ini, setidaknya sahabat muslim bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meminta agar bisa meninggal dalam keadaan baik. Meskipun pada akhirnya tidak ada yang tahu, namun tidak ada salahnya untuk mengamalkan kebaikan sebagai pegangan di akhirat nanti.
Baca Juga : Bacaan Wirid Sakran Beserta Manfaatnya
Sekarang sahabat muslim sudah mempelajari tentang apa itu Ratib Al Idrus dan bagaimana urutan membaca yang benar seperti yang telah dijelaskan di atas. Alangkah lebih baik apabila sudah mengetahui ilmu yang bermanfaat bisa berbagi dengan orang lain, seperti ayah, ibu, adik, dan lain sebagainya agar sama-sama mengamalkan hal yang baik.